Pesawat Garuda Indonesia penerbangan Manado-Jakarta di Bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu (31/5/2023)
Pesawat Garuda Indonesia penerbangan Manado-Jakarta di Bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu (31/5/2023) ( Dok. Humas Bandara Sam Ratulangi Manado)

Garuda Cetak Laba Jumbo Rp 57 Triliun

1 Juni 2023 18:52 WIB

SonoraBangka.ID - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk baru saja merilis laporan laba bersih sebesar 3,8 miliar dollar AS atau setara Rp 56,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.975 per dollar AS) di sepanjang 2022 (dibulatkan menjadi Rp 57 triliun).

Kinerja laba bersih emiten berkode GIAA itu berhasil dicapai setelah menghadapi periode pandemi Covid-19 yang memukul keuangan perseroan. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut, laba bersih Garuda Indonesia tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah.

"Sepanjang 2022 kami mencatatkan laba bersih 3,8 milliar dolar AS setelah 3 tahun berturut-turut, baik itu selama pandemi maupun satu tahun sebelum pandemi. Ini merupakan capaian laba terbesar yang pernah diraih perseroan sepanjang sejarah," ujarnya dalam Public Expose Garuda Indonesia, dikutip pada Kamis (1/6/2023).

Di balik laba Rp 57 triliun

Sebagai perbandingan saja, laba Garuda Indonesia ini bahkan mengalahkan Pertamina. BUMN yang masuk deretan aset terbesar di Indonesia itu berhasil mencetak laba Rp 56,6 triliun.

Perusahaan pelat merah lainnya dengan aset terbesar, Telkom dan PLN, labanya pada 2022 tercatat masing-masing Rp 26,86 triliun dan Rp 14,4 triliun.

Bagi masyarakat yang masih awam terkait laporan keuangan perusahaan, laba jumbo Garuda Indonesia sebesar Rp 56,9 triliun tentu menimbulkan tanda tanya.

Terlebih, maskapai pelat merah ini selama ini masih didera dengan utang yang menggunung dan masih sering mencatatkan kerugian. Sebagai contoh, pada kuartal I 2023 saja, Garuda mencatat kerugian sebesar Rp 1,61 triliun.

Yang harus dipahami, laba Garuda yang melejit tersebut terjadi karena adanya pendapatan restrukturisasi utang dengan disetujuinya Perjanjian Perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Artinya, laba atau untung perseroan yang meroket tersebut bukan semata karena kinerja apik perusahaan, namun karena perusahaan mencatatkan pendapatan yang belum direalisasikan.

Sebagaimana pada semester I 2022, Garuda juga mengklaim meraup laba bersih sebesar Rp 57 triliun. Laba tersebut juga disumbang dari pendapatan restrukturisasi utang.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm