SonoraBangka.id - Sabtu (3/6/2023) malam sekira pukul 19.00 WIB, tercium aroma busuk yang menyengathidung.
Aroma tersebut bersumber dari belakang rumah warga di Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Bangka Barat.
Aroma itu pun membuat warga sekitar tempat sempat heboh menduga ada bangkai hewan di sekitar itu.
"Ini bangkai ayam mati," ujar seorang warga.
Salah seorang warga pun akhirnya mencoba mencari sumber aroma busuk dari belakang rumah tersebut menggunakan senter karena suasana gelap lantaran tidak ada cahaya.
Namun hasilnya tidak menemukan apa-apa dan masih menjadi pertanyaan asal-usul bau tersebut yang tak kunjung hilang hingga pukul 21.00 WIB.
Tiga rumah di sekitar itu masih merasakan aroma busuk.
Keesokan harinya, ternyata aroma busuk bersumber dari bunga yang ada di dekat tanaman suweg.
Pasalnya menurut ibu rumah tangga, bunga suweg yang dilihat pada hari sebelumnya, Jumat (2/6/2023) belumlah mekar.
Namun hingga pagi Sabtu bunga tersebut sudah mekar dan berbentuk indah.
Hingga akhirnya mencari benarkah sumber aroma busuk berasal dari tanaman tersebut.
Melansir Kompas.com, bau bangkai yang keluar dari suweg dikarenakan saat itu bunga betina tengah mekar dan siap untuk menerima polen dari bunga jantan.
Dalam proses terjadinya pembuahan ini, dibutuhkan serangga atau lalat hijau.
Sehingga untuk mendatangkannya, maka diperukan bau menyengat seperti bau bangkai.
Menurut ahli merupakan tanaman sejenis suweg.
Tanaman Amporphophallus paeoniifolius (dennst.) Nicolson yang dikenal sebagai suweg menjadi salah satu keanekaragaman flora di Indonesia.
Suweg adalah tanaman anggota genus Amorphophallus dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa dan iles-iles.
Suweg sering dicampurbaurkan dengan iles-iles karena keduanya menghasilkan umbi batang yang dapat dimakan dan ada kemiripan dalam morfologi daun pada fase vegetatifnya.
Tanaman ini berasal dari anggota suku Araceae yang dapat menghasilkan umbi dan bermanfaat sebagai bahan pangan alternatif.
Hasil penelitian menunjukkan bunga ini masih ditemukan tumbuh liar di beberapa daerah, terutama di pekarangan penduduk meski tidak dibudidayakan atau sangat sedikit mendapat pemeliharaan.
Diberitakan Bangkapos.com sebelumnya, warga Kelurahan Dul, Kecamatan Pangkalanbaru, Bangka Tengah pernah dihebohkan dengan penemuan bunga bangkai pada Rabu (23/11/2022) silam.
Bunga Bangkai itu tampak mekar dan tumbuh subur di halaman rumah Erna warga RT 04 Kelurahan Dul.
Kuncupnya terbuka lebar dengan dominasi warna ungu tua.
Di tengahnya sebuah biji tampak menjulang keatas sekitar 20 cm.
Sementara itu, aroma busuknya begitu menyengat ketika berada di sekitar bunga itu.
Kemunculan bunga itu tak ayal mengundang atensi warga, yang sigap mengabadikannya dalam jepretan foto.
Erna pemilik Bunga Bangkai menuturkan Bunga Bangkai jenis Suweg ini tidak tumbuh liar melainkan sengaja ditanamnya sejak lima tahun lalu.
Bibit bunga diperoleh dari sang suami yang berasal dari Pulau Jawa.
"Saya kan nikah sama orang Jawa akhirnya suami bawa bibit bunga ini, awalnya kecil sekali bibitnya, tapi sekitar setelah lima tahun baru besar dan mekar," kata Erna kepada Bangkapos.com.
Tak hanya itu, agar tumbuh subur Erna pun mengaku juga memberikan pupuk pada Bunga Bangkai Raksasa itu supaya tumbuh lebih besar.
Ibu rumah tangga itu juga membeberkan, butuh waktu lima tahun melihat Bunga Bangkai mekar. Dan ketika telah mekar itu pun hanya bertahan sekitar satu minggu saja.
Menariknya ketika proses pemekaran, bau busuk tercium jelas menusuk hidung.
Ya, serangga dan lalat pun tampak menghinggapi seluruh tangkai dan kuncup Bunga Bangkai itu.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Bunga Bangkai Jenis Suweg Tumbuh di Belakang Rumah Warga Parittiga, Tercium Aroma Busuk Saat Mekar, https://bangka.tribunnews.com/2023/06/05/bunga-bangkai-jenis-suweg-tumbuh-di-belakang-rumah-warga-parittiga-tercium-aroma-busuk-saat-mekar?page=all.