Apabila seseorang terlalu lama tidak mengganti pembalut ketika menstruasi, maka bisa menjadi sarang kuman dan bakteri yang memicu terjadinya infeksi pada kelamin, misalnya gatal-gatal atau kulitnya lecet.
"Jadi, jangan dibiarkan basah seharian, selain bisa bocor, juga bisa jadi sarang bakteri yang bisa menyebabkan infeksi," jelasnya.
Berapa idealnya mengganti pembalut?
Lebih lanjut, Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka itu mengungkapkan, frekuensi untuk mengganti pembalut tergantung pada tingkat deras dan banyaknya darah yang keluar saat haid.
Apabila di awal-awal periode haid, seseorang bisa mengganti minimal 4 kali sehari untuk mencegah adanya iritasi dan infeksi bakteri maupun kuman.
"Dalam keadaan biasa sebaiknya minimal 4 kali ganti per hari. Namun, bila haidnya deras, ya bisa lebih sering lagi menggantinya," ucap Wawang.
Ia juga menjelaskan, darah yang keluar dianggap normal, apabila sehari menghabiskan 1-3 pembalut. Sedangkan perdarahan sedang terjadi bila menghabiskan 4-5 pembalut/hari.
Sementara itu, untuk pendarahan yang banyak terjadi apabila menghabiskan 6-7 pembalut/hari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Durasi Ganti Pembalut yang Benar Saat Menstruasi, Benarkah Setiap 4 Jam Sekali?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/05/102900065/ramai-soal-durasi-ganti-pembalut-yang-benar-saat-menstruasi-benarkah-setiap?page=all#page2.