Sejumlah penerbangan maskapai Lion Air dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengalami penundaan hingga empat jam dari jadwal awal sesuai pada tiket yang sudah dibeli seluruh penumpang, Selasa (2/5/2023).
Sejumlah penerbangan maskapai Lion Air dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengalami penundaan hingga empat jam dari jadwal awal sesuai pada tiket yang sudah dibeli seluruh penumpang, Selasa (2/5/2023). ( KOMPAS.com)

Penerbangan Jadi Sering "Delay", Kemenhub Ungkap Penyebabnya

7 Juni 2023 11:01 WIB

SonoraBangka.ID - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyoroti banyaknya penerbangan yang mengalami keterlambatan (delay).

Mulai dari penerbangan maskapai Lion Air hingga Garuda Indonesia tak luput mengalami keterlambatan jadwal penerbangan.

Teranyar, keterlambatan penerbangan dialami oleh kloter 4 jemaah haji pada penerbangan Garuda Indonesia dari embarkasi Banjarmasin.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, keterlambatan pesawat yang terjadi pada berbagai maskapai disebabkan oleh jumlah pesawat yang beroperasi saat ini terbatas.

Jumlah pesawat yang terbatas ini diakibatkan adanya pengurangan pesawat selama pandemi Covid-19. Seperti diketahui, industri penerbangan menjadi yang paling terdampak saat pandemi karena adanya pembatasan perjalanan di dalam dan luar negeri.

"Supply pesawat memang belum kembali ya khususnya untuk maskapai seperti Garuda Group itu memang secara supply dalam arti jumlah aircraft atau jumlah pesawatnya memang jauh lebih kecil daripada sebelum Covid dan kondisi ini juga belum kembali seperti semula," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia berkurang dari semula 600 pesawat menjadi hanya 450 pesawat, sehingga menyebabkan daya jelajah pesawat menjadi rendah.

"Oleh karenanya dalam ratas kemarin juga sudah disampaikan kepada Presiden yang meminta kami untuk maskapai meningkatkan pesawatnya dan bahkan kami ditugaskan untuk mengundang maskapai yang baru untuk melakukan penerbangan," kata Menhub.

Meski jumlah pesawat masih belum pulih, namun jumlah penumpang di masa transisi menuju normal justru melonjak tinggi. Hal ini mengingat peraturan pembatasan perjalanan sudah tidak diberlakukan lagi sehingga masyarakat bebas melakukan penerbangan. Hal ini mengakibatkan demand dan supply menjadi tidak seimbang.

Misalnya pada beberapa penerbangan yang terlambat akibat masalah teknis seperti ada masalah di mesin pesawat, menyebabkan maskapai harus mengganti armada pesawat lain.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm