Apabila temperatur udara tinggi maka volume molekul atau partikel udara akan berkembang sehingga tekanan udara menjadi rendah dan berbanding sebaliknya.
Kadar udara yang tipis dan tekanan udara yang kecil inilah yang menyebabkan suhu udara di gunung lebih dingin daripada dataran rendah.
Curah hujan tinggi
Di sisi lain, Supari menjelaskan bahwa daerah pegunungan umumnya memiliki curah hujan yang lebih tinggi.
Maka dari itu di pegunungan banyak terbentuk awan yang rendah dan juga kabut. Hal-hal ini juga berkontribusi terhadap penurunan suhu udara.
Pegunungan memiliki curah hujan yang lebih tinggi daripada dataran rendah karena angin membawa naik uap air dan awan.
Awan akan naik melewati lereng dan terkumpul di puncak gunung. Saat uap di dalamnya terlalu banyak, maka akan turun berbentuk hujan.
"Kalau kita lagi duduk di lereng gunung lalu ada kabut lewat tentu yang kita rasakan udara lebih dingin," lanjut Supari.
Udara dingin ini bisa dirasakan karena kabut itu sebenarnya berupa udara yang mengandung uap air jenuh dengan suhu rendah.
Hal itu yang membuat udara di pegunungan akan terasa lebih dingin daripada dataran rendah di bawahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Udara di Gunung Dingin padahal Lebih Dekat dengan Matahari?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/12/160000165/mengapa-udara-di-gunung-dingin-padahal-lebih-dekat-dengan-matahari-?page=all#page2.