SONORABANGKA.ID - Adalah Gunung atau pegunungan memiliki tinggi menjulang kalau dibandingkan dataran di sekitarnya.
Secara logika, posisi gunung lebih dekat dengan matahari. Tapi jika kita pergi ke gunung, kita akan merasa suhu di gunung lebih dingin atau sejuk daripada suhu di dataran rendah.
Kenapa suhu di gunung lebih dingin daripada di dataran rendah?
Pertanyaan tersebut juga diungkapkan oleh sejumlah warganet di Twitter, salah satunya oleh akun Twitter ini, Jumat (2/6/2023).
Dia menanyakan alasan daerah di pegunungan terasa lebih dingin daripada di wilayah di bawahnya.
Padahal menurut dia lokasi pegunungan lebih dekat dengan Matahari sehingga seharusnya terasa panas.
Hingga Minggu (11/6/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,3 juta kali, disukai 12.700 pengguna Twitter, dan dibagikan 608 kali.
Lalu, mengapa udara di pegunungan terasa lebih dingin padahal posisinya lebih dekat dengan Matahari?
Atmosfer di gunung
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supari mengungkapkan, kondisi atmosfer merupakan salah satu penyebab udara di pegunungan terasa lebih dingin.
Dia menjelaskan, sifat atmosfer semakin ke atas menurutnya akan semakin tipis kerapatan udaranya. Sehingga membuat tekanan udara semakin rendah.
Kerapatan udara yang tipis menyebabkan atmosfer di gunung tidak bisa menyimpan banyak panas.
Akibatnya, suhu di pegunungan menjadi lebih rendah karena tidak adanya panas yang tersimpan.
"Kerapatan udara yang lebih tipis artinya partikel atau molekul udaranya lebih jarang," lanjut Supari kepada Kompas.com, Minggu (11/6/2023).
Tekanan udara
Dataran tinggi seperti gunung atau pegunungan adalah sebutan untuk daerah yang memiliki ketinggian di atas 700 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Ketinggian ini memengaruhi gaya tarik bumi atau gravitasi. Semakin jauh dari pusat bumi, maka gaya gravitasi makin lemah, sehingga gunung memiliki lebih sedikit udara.
Udara yang sedikit membuat tekanan udara mengecil.
Tekanan udara merupakan suatu tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu, tenaga yang menggerakkan massa udara tersebut menekan searah gaya gravitasi bumi.
Satuan tekanan udara adalah milibar (mb) atau Hecto Pascal (hPa). Tekanan udara juga dipengaruhi oleh suhu udara yang terjadi pada suatu tempat dan waktu.
Apabila temperatur udara tinggi maka volume molekul atau partikel udara akan berkembang sehingga tekanan udara menjadi rendah dan berbanding sebaliknya.
Kadar udara yang tipis dan tekanan udara yang kecil inilah yang menyebabkan suhu udara di gunung lebih dingin daripada dataran rendah.
Curah hujan tinggi
Di sisi lain, Supari menjelaskan bahwa daerah pegunungan umumnya memiliki curah hujan yang lebih tinggi.
Maka dari itu di pegunungan banyak terbentuk awan yang rendah dan juga kabut. Hal-hal ini juga berkontribusi terhadap penurunan suhu udara.
Pegunungan memiliki curah hujan yang lebih tinggi daripada dataran rendah karena angin membawa naik uap air dan awan.
Awan akan naik melewati lereng dan terkumpul di puncak gunung. Saat uap di dalamnya terlalu banyak, maka akan turun berbentuk hujan.
"Kalau kita lagi duduk di lereng gunung lalu ada kabut lewat tentu yang kita rasakan udara lebih dingin," lanjut Supari.
Udara dingin ini bisa dirasakan karena kabut itu sebenarnya berupa udara yang mengandung uap air jenuh dengan suhu rendah.
Hal itu yang membuat udara di pegunungan akan terasa lebih dingin daripada dataran rendah di bawahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Udara di Gunung Dingin padahal Lebih Dekat dengan Matahari?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/12/160000165/mengapa-udara-di-gunung-dingin-padahal-lebih-dekat-dengan-matahari-?page=all#page2.