Meski memang banyak ditemui rabies yang terjadi pada manusia belakangan ini disebabkan oleh gigitan anjing.
Menanggapi hal ini IDAI pun memberikan anjuran cara mengatasi luka gigitan anjing rabies, atau hewan yang diduga terinfeksi rabies.
"Kalau tergigit, tetap tenang. Luka dicuci dengan air mengalir. Harus mengalir supaya virus rabies bisa keluar. Kalau air baskom, akhirnya virus terbalik-balik di situ terus. Harus selama 10-15 menit. Harus pakai sabun," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI, Novie Homenta Rampengan dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (17/6/2023) seperti dikutip dari Kompas.com.
Langkah kedua, berikan antiseptik seperti iodin atau alkohol dengan kadar 70 persen.
Kemudian, segera ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau rumah sakit terdekat agar ditangani lebih lanjut.
Di rumah sakit atau puskesmas terdekat, tenaga medis akan melakukan pencucian luka kembali dan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dengan indikasinya.
Ia menyampaikan, penanganan cepat diperlukan untuk mencegah kematian.
Sebab, masih banyak masyarakat yang merasa tidak perlu dibawa ke rumah sakit karena gigitan kecil dan tidak berdarah.
Sejatinya, luka gigitan terbagi menjadi dua, yakni luka risiko tinggi dan risiko rendah.
"Yang berisiko tinggi itu luka pada mukosa, luka banyak, luka di daerah bahu ke atas. Itu dekat otak, jadi cepat menyebar. Risiko rendah yaitu luka jilatan pada pada kulit terbuka, luka lecet, dan sebagainya," tutur Novie.