Gejala rabies
Tercatat, ada beberapa gejala yang terlihat pada manusia dan hewan rabies.
Gejala yang timbul pada manusia di tahap awal yaitu demam, badan lemas dan lesu, tidak nafsu makan, insomnia, sakit kepala hebat, sakit tenggorokan, dan sering ditemukan nyeri.
Setelah itu dilanjut dengan rasa kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan, cemas, dan mulai timbul fobia yaitu hidrofobia, aerofobia, dan fotofobia sebelum meninggal dunia.
"Bila tidak diobati bisa gangguan sensoris, seperti kesemutan, rasa panas di lokasi gigitan, saraf mata menetes, pupil membesar, berkeringat, lama-lama akan timbul gejala rabies seperti takut air, takut cahaya, takut udara, takut bicara," ungkap Novie.
Sementara gejala hewan rabies, yaitu ganas dan tidak nurut pada pemiliknya, tidak mampu menelan, lumpuh, mulut terbuka, dan air liur keluar secara berlebihan.
Hewan tersebut suka bersembunyi di tempat gelap dan sejuk, ekor dilengkungkan ke bawah perut di antara kedua paha, kejang-kejang, dan diikuti oleh kematian.
Pada rabies asimtomatik hewan tidak memperlihatkan gejala sakit namun tiba-tiba mati.
"Hewan ini suka menghindar, mudah kaget, bila ada provokasi langsung menyerang. Takut kena sinar matahari, akibatnya dia suka menyendiri di tempat yang gelap. Tidak mau makan dan minum karena merasa tidak nyaman. Akan berperilaku menggigit benda mati seperti kayu batu, dan hidung kering," jelas Novie.
Jadi itulah cara mengatasi luka gigitan anjing rabies, atau hewan yang diduga terinfeksi rabies agar tak muncul efek yang lebih besar.
Seoga bermanfaat!
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053814906/waspada-lakukan-cara-mengatasi-luka-gigitan-anjing-rabies-dari-idai-ini?page=all