Sementara itu, dari sisi pemasaran dan penjualan produk, Direktur Utama PT Pertamina Petrochemical Trading Deni Febrianto mengatakan, perseroan berkomitmen untuk melayani penyaluran bahan baku orthoxylene di tahun 2023 kepada PT Petrowidada sebagai konsumen domestik yang strategis.
Adanya produk orthoxylene yang diproduksi di dalam negeri, maka pabrik Petrowidada yang sebelumnya sempat terhenti karena ketergantungan dengan suplai impor akan kembali beroperasi.
"Sehingga ini berdampak positif tidak hanya bagi Petrowidada, namun juga bagi konsumen akhir Phthalic anhydride (PA) serta masyarakat Indonesia,” kata Deni.
Ia menyatakan, Pertamina berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan produk petrokimia dalam negeri guna mendukung keberlanjutan industri petrokimia di Indonesia. Pihaknya akan terus memperluas pengembangan jaringan pemasaran orthoxylene dan produk lainnya.
Sementara itu, Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito menambahkan, produksi orthoxylene domestik ini diharapkan akan mengurangi ketergantungan bahan baku impor, membantu neraca perdagangan Indonesia, sekaligus mengamankan rantai pohon industri petrokimia.
"KPI dan TPPI telah berhasil menjawab permasalahan pasokan bahan baku industri petrokimia domestik dengan mengaktifkan kembali produksi orthoxylene nasional," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kurangi Impor Produk Petrokimia, Pertamina Mulai Produksi Orthoxylene", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/06/27/212000626/kurangi-impor-produk-petrokimia-pertamina-mulai-produksi-orthoxylene?page=all#page2.