Akan tetapi, obyek baru yang ditemukan dan diberi nama GPMJ1839-10 ini berada jauh di luar garis kematian tersebut.
Jika memang pulsar, maka obyek tersebut tampaknya beroperasi dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh para ilmuwan.
Bisa juga itu adalah white dwarf bermagnet tinggi atau magnetar, yaitu bintang neutron dengan medan magnet sangat kuat.
Tapi, menurut para peneliti, bintang-bintang tersebut cenderung tidak memancarkan emisi semacam ini.
Sinyal-sinyal tersebut diketahui telah terdeteksi di Bumi setidaknya sejak 1988. Para ilmuwan menemukannya dalam catatan-catatan lama, yang tidak disadari oleh para pengumpul data.
Setelah sumbernya terdeteksi, para peneliti memeriksa arsip radio dan menemukan bahwa sumber tersebut telah berulang setidaknya selama 35 tahun.
Menurut peneliti, di masa depan akan lebih banyak penemuan yang akan terkuak terkait ini.
"Hanya waktu yang bisa menjawab apa lagi yang tersembunyi dalam data ini dan apa yang akan diungkap oleh pengamatan di berbagai rentang waktu astronomi," ujar Victoria M Kaspi, seorang profesor fisika di McGill University yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Hal ini mungkin termasuk beberapa penjelasan mengenai keanehan dari sumber yang baru ditemukan tersebut.
Dengan memeriksa apakah ada kumpulan obyek lain yang serupa dalam data, para peneliti mungkin dapat memahami mekanisme di balik emisi yang baru ditemukan.
Temuan ini dilaporkan dalam sebuah makalah baru berjudul "A long-period radio transient active for three decades", yang diterbitkan dalam jurnal Nature.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebuah Obyek Misterius dari Luar Angkasa Terus Mengirimkan Sinyal Radio ke Bumi Selama 35 Tahun", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/21/140000465/sebuah-obyek-misterius-dari-luar-angkasa-terus-mengirimkan-sinyal-radio-ke?page=all#page2.