"Sampah di TPA itu didominasi oleh sampah plastik dan sampah rumah tangga, sejujur-jujurnya saya tidak bisa menyebut setahun atau dua tahun yang pasti harus sesegera mungkin pindah. Tapi kalau prediksi memang hanya mampu bertahan menampung sampah 1,5 sampai 2 tahun lagi saja," jelasnya.
Hingga kini, kata Suharto, pihaknya sudah berupaya mengurangi volume sampah di TPA Parit Enam seperti mengedukasi masyarakat untuk mengurangi sampah plastik.
"Kami juga ada program kaloborasi, karena memang penanganan sampah perlu kaloborasi. Yang paling penting itu kita sama-sama berupaya melakukan pengurangan penggunaan sampah plastik, kemudian sampah organik itu kita daur ulang kembali," pungkasnya.
Suharto menambahkan, upaya untuk perluasan tempat penampungan sudah tidak mungkin lagi dilakukan.
"Kalau memang kedepan tidak ada pemindahan mungkin memang arahnya akan perluasan, tapi sebetulnya itu sudah tidak baik lagi. Kita maksimalkan dulu pengurangan sampah tadi," tambahnya.
Bau masam sampah dari TPA Parit Enam itu juga kerap dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Tak smpai masuk ke dalam kawasan TPA, bau masam sampah ini kerap dikeluhkan tercium busuk oleh masyarakat Pangkalpinang.
Seperti diakui Tika (29) warga Semabung Lama Kota Pangkalpinang mengaku bau masam sampah kerap tercium hingga ke rumahnya, apalagi saat selepas hujan.
"Bau masam sampah gitu, dan baunya bukan sebentar sekali lewat tapi jadi bau lengket gitu. Padahal sampah di rumah tidak ada misalnya," ujar Tika.
Diakuinya, bau masam sampah yang kerap muncul ini bukan hanya dirasakan baru-baru ini tapi sudah sejak beberapa tahun kemarin.
"Hidung kami juga rasanya sudah hampir terbiasa sama bau ini, sangking sudah lamanya tidak ada upaya pemindahan TPA itu," terangnya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul TPA Parit Enam Diprediksi Mampu Bertahan Dua Tahun Lagi, Gunungan Sampah Bikin Resah, https://bangka.tribunnews.com/2023/07/27/tpa-parit-enam-diprediksi-mampu-bertahan-dua-tahun-lagi-gunungan-sampah-bikin-resah?page=all.