SONORABANGKA.ID - Adalah Drive belt berperan sebagai sabuk penggerak beberapa puli di mesin mobil. Komponen pendukung mesin seperti dinamo ampere, kompresor AC dan pompa air membutuhkan gaya putar agar mereka bisa bekerja.
Gaya putar tersebut diambil dari putaran mesin, sehingga ada drive belt yang menghubungkan puli poros engkol dengan puli-puli komponen lainnya agar sistem dapat bekerja dengan baik.
Berhubung drive belt terbuat dari bahan karet, maka komponen yang satu ini wajib diganti secara rutin.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, penggantian drive belt bisa mengacu buku pedoman servis atau dari hasil pemeriksaan.
“Prediksi dari pabrikan, kualitas drive belt akan menurun bila sudah digunakan untuk menempuh jarak 40.000 Km, maka dari itu disarankan ganti meski secara visual kondisinya masih bagus,” ucap Ibrohim dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/8/2023).
Ibrohim mengatakan, tingkat kelenturan drive belt akan menurun seiring pemakaian kendaraan. Kondisinya bisa ditandai dengan getas, kering, dan retak-retak.
Bila dibiarkan, drive belt bisa putus di perjalanan dan menyebabkan kendala yang cukup kompleks. Maka dari itu dianjurkan melakukan penggantian secara berkala.
“Jangan sampai drive belt putus di tengah perjalanan, karena dampaknya bisa menyebabkan aki tekor, AC tidak dingin, overheat dan bisa juga menyebabkan setir berat,” ucap Ibrohim.
Maka dari itu, disarangkan agar jangan pernah melewatkan penggantian drive belt ketika servis mobil berkala ke bengkel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Drive Belt Wajib Diganti Rutin ", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/01/113100615/alasan-drive-belt-wajib-diganti-rutin-.