SonoraBangka.id - MNZ (19), mahasiswa jurusan Sastra Rusia, dibunuh oleh kakak tingkatnya sendiri, AAB (23) di indekos korban, Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, pada Rabu (2/8/2023) sekira pukul 18.00 WIB.
Kejadian ini pun langsung menaik perhatian masyarakat tanah air khususnya pengguna sosial media.
Meninggalnya MNZ membuat banyak orang berempati hingga mampir ke akun Instagramnya. Di sana terungkap unggahan terakhir MNZ yang diposting pada 17 Juni lalu.
Dilihat Bangkapos.com, ia menuliskan caption:
"Stepping out of your comfort zone is the key to personal growth. Embrace new challenges and unlock your true potential!"
(Melangkah keluar dari zona nyamanmu adalah kunci pertumbuhan pribadi. Rangkullah tantangan baru dan buka potensi sejatimu!)
Sedangkan dalam video yang ia unggah, korban menampilkan rangkaian video dari kehidupan perkuliahannya.
Ia menuliskan pesan tentang memulai kehidupan baru sebelum akhirnya akan mati.
"Your new life is going to cost you your old one."
"Your comfort zone, your relationships, your safety."
"We must die to one life, before we can enter into a new one."
Kolom komentar unggahan terakhir MNZ pun langsung dipenuhi dengan ucapan belasungkawa.
Adapun MNZ Ditemukan tewas di kamar kosan dua hari setelah tragedi pembunuhan yang dilakukan seniornya di Universitas Indonesia, AAB.
Saat ditemukan, jenazah korban terbungkus plastik berwarna hitam dan berada dibawah kolong tempat tidur dengan beberapa luka tusuk di tubuhnya.
Diduga, pelaku tega menghabisi nyawa juniornya untuk menguasai barang berharga milik korban karena yang bersangkutan terlilit pinjaman online.
Polres Metro Depok pun sudah menggelar konferensi pers terkait hal ini.
Dipimpin Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan, pihak Polres Metro Depok merilis pengungkapan kasus pembunuhan mahasiswa UI ini
AKP Nirwan Pohan mengatakan peristiwa pembunuhan mahasiswa UI ini terjadi pada Selasa (2/8/2023) sekira pukul 18.30 WIB.
"Korban berinisial MNZ (19) dan pelaku AAB (23)," kata Nirwan, Sabtu (5/8/2023) sebagaimana dilansir dari Tribun Bekasi.
Motif dari pembunuhan mahasiswa UI itu karena pelaku mengalami kerugian dalam investasi kripto.
"Dia bermain investasi online kripto dan mengalami banyak kerugian. Pengakuannya rugi Rp 80 juta. Lalu dia terjerat banyak utang, termasuk pinjol," jelasnya.
Tak hanya itu, pelaku juga berutang kepada korban tetapi sudah dikembalikan.
"Utang ke korban kecil, hanya Rp 200.000," tutur Nirwan.
Pelaku lalu mengincar harta benda korban untuk membayar utang-utangnya.
"Setelah pulang kuliah pada Rabu (2/8/2023), pelaku main ke kosan korban. Saat mau pulang, dia pura-pura pamit. Ketika korban hendak menutup pintu, pelaku menendang korban lalu menusukkan pisau ke dadanya," tuturnya.
Menurut pengakuan pelaku, korban sempat melakukan perlawanan dengan mengigit jari tangan pelaku. Tetapi pelaku mendorong ke dalam sehingga korban terpental ke belakang.
"Cincin pelaku tertinggal di kerongkongan korban. Lalu pelaku menusuk korban hingga tewas," imbuhnya.
Pada keesokan harinya, Kamis (3/8/2023), pelaku membeli plastik hitam dan kapur barus untuk menghilangkan bau amis di kamar korban
"Pelaku datang lagi untuk membersihkan kos. Dia mengikat tangan dan kaki korban dengan lakban lalu memasukkannya ke plastik kantong hitam. Setelah itu jenazah korban diikat lagi seperti pocong dan disimpan di kolong tempat tidur," ungkap Nirwan.
Nirwan menambahkan bahwa pelaku sebenarnya ingin menguburkan korban. Namun dia bingung bagaimana cara mengeluarkan korban dari dalam kos.
"Akhirnya dia pulang ke kosnya dan berkeliaran seperti biasa," imbuhnya.
Sementara itu, orang tua korban tidak bisa menghubungi HP anaknya sejak Rabu (2/8/2023) malam.
"Orang tua korban lalu menghubungi paman korban yang ada di Cempaka Putih supaya mengecek ke kosan. Saat dicek pada Jumat (4/8/2923), ternyata kosan terkunci. Lalu paman korban meminta pada penjaga kos untuk dibukakan," jelas Nirwan.
Setelah kamar dibuka, paman korban melihat kamar berantakan. Lalu dia melihat ada bungkusan di kolong tempat tidur. Saat ditarik ternyata ada kaki manusia.
"Paman korban kaget lalu lari keluar dan langsung lapor ke Polsek Beji. Polsek lalu melanjutkan laporan ke piket Reskrim Polres Metro Depok," ucapnya.
Polisi kemudian melakukan olah TKP dan menangkap tersangka di kosannya.
Nirwan mengungkapkan, pelaku ditangkap pada Jumat 4/8/2023) pukul 13.00 WIB. Saat penangkapan, pelaku tidak melakukan perlawanan. Dia diam saja dan kooperatif.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Unggahan Terakhir Mahasiswa UI yang Dibunuh Seniornya, Tulis Pesan Soal Hidup dan Mati, https://bangka.tribunnews.com/2023/08/06/unggahan-terakhir-mahasiswa-ui-yang-dibunuh-seniornya-tulis-pesan-soal-hidup-dan-mati?page=all.