Sebuah studi yang lebih baru pada tahun 2018 meneliti lebih dari 500.000 peserta selama 10 tahun.
Dibandingkan dengan bukan peminum kopi, partisipan yang meminum 6 hingga 7 cangkir setiap hari memiliki risiko 16 persen lebih rendah untuk mengalami kematian dini.
Faktor lain yang berperan saat minum kopi
Dalam semua penelitian, manfaat tersebut dapat dinikmati oleh mereka yang minum kopi berkafein dan tanpa kafein karena manfaatnya berasal dari berbagai zat bioaktif dalam kopi dan bukan kafein.
Walau begitu, yang harus ingat adalah korelasi antara kopi dan penurunan angka kematian tidak selalu berarti ada hubungan sebab-akibat secara langsung.
Selain itu, kedua hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti merokok, masalah medis kronis, status sosial ekonomi, dan pola makan.
Studi baru ini konsisten dengan temuan dari meta analisis pada 2019 yang merupakan salah satu studi penelitian berbasis bukti terkuat yang dapat dilakukan.
Meta analisis ini meneliti 40 studi berbeda yang melibatkan 3,8 juta peserta.
Para peneliti menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang (2 hingga 4 cangkir/hari) dikaitkan dengan penurunan semua penyebab kematian dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.
Manfaat ini diamati tanpa memandang usia, berat badan, penggunaan alkohol atau merokok serta jumlah kafein yang ada dalam kopi.
Namun, yang harus ingat, para peserta studi yang minum kopi bisa jadi memiliki banyak faktor gaya hidup lain yang berkontribusi terhadap penurunan angka kematian, seperti pola makan yang lebih sehat atau rutinitas olahraga yang teratur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minum Kopi Setiap Hari Dikaitkan dengan Umur Panjang, Benarkah?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/13/083000065/minum-kopi-setiap-hari-dikaitkan-dengan-umur-panjang-benarkah-.