SONORABANGKA.ID - Adalah Program gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi), food estate mendapat kritik dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto mengatakan, food estate merupakan suatu kejahatan terhadap lingkungan.
Menanggapi kritik tersebut, Jokowi menyatakan membangun food estate bukan hal yang mudah.
Menurutnya, butuh percobaan menanam sebanyak enam hingga tujuh kali untuk membangun food estate.
"Jadi tidak semudah yang kita bayangkan. Kita bangun di Humbang Hasundutan, tiga kali itu baru bisa. Agak lebih baik. Belum baik. Agak lebih baik," katanya, dilansir dari Kompas.com, Jumat (18/8/2023).
Jokowi menyebutkan bahwa food estate di Pulang Pisau, Kalimatan Tengah belum pada kondisi yang normal dan masih membutuhkan perawatan ulang. Begitu juga yang di Gunung Mas.
Menurutnya, semua hal, termasuk food estate yang merupakan kerjasama beberapa kementerian akan dievalusi dan diperbaiki.
Bila gagal di percobaan pertama, maka harus dicoba lagi.
"Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapan pun lupakan," tandasnya.
Lantas, apa itu food estate?
Food estate, antisipasi krisis pangan
Food estate adalah satu satu gagasan Jokowi yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.
Program yang juga dikenal dengan pembangunan lumbung pangan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mengantisipasi krisis pangan.
Lumbung pangan berintikan pada sektor pertanian, perkebunan, termasuk peternakan di suatu kawasan.
Adapun komoditas yang ditanam di antaranya cabai, padi, singkong, jagung, kacang tanah, dan kentang.
Dilansir dari Setkab, dalam proses pengembangannya, pemerintah melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian, hingga Kementerian Pertahanan.
Jokowi juga menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai pimpinan proyek lumbung pangan di Kalimantan Tengah.
Sebaran proyek food estate
Food estate rencananya akan dibangun di sebagian wilayah Indonesia, seperti Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua.
Dikutip dari Indonesia Baik, pembangunan food estate akan dilakukan di wilayah Kalimantan Barat seluas 120.000 ha, Kalimantan Tengah 180.000 ha, Kalimantan Timur 10.000 ha, dan Maluku seluas 190.000 ha.
Masing-masing lumbung pangan akan dikembangkan dengan komoditas yang berbeda.
Food estate di Grasik, Jawa Timur misalnya, akan difokuskan pada pengembangan komoditas mangga yang dikombinasikan dengan intercropping jagung, kacang tanah, kacang hijau dan jeruk nipis, serta integrated farming jagung dengan sapi dan domba.
Proyek food estate mangkrak
Dalam realisasinya, food estate tidak bisa dikatakan sepenuhnya berhasil.
Kenyataannya, proyek food estate di Kalimantan Tengah justru mengalami kegagalan.
Perkebunan singkong seluas 600 hektar mangkrak dan 17.000 hektar sawah baru tak kunjung panen.
Diberitakan Kompas.com, Rabu (16/8/2023), proyek itu justru menimbulkan permasalahan baru, seperti banjir yang meluas serta perubahan kebiasaan menanam masyarakat Dayak.
Pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan, lumbung pangan di Kalimantan Tengah itu magkrak karena tidak adanya anggaran dan regulasi pembentukan Badan Cadangan Logistik Strategis.
Proyek itu dijanjikan akan berlanjut apabila sudah ada kepastian alokasi dana dari APBN tahun 2023.
Lain cerita dengan lumbung pangan di Papua. Di Papua, lumbung pangan berhasil memanen jagung.
Saat itu, Jokowi bahkan ikut memanen hasilnya.
"Memang ini baru pertama kali, jadi jangan langsung disinggung hasilnya sangat tinggi, tapi inipun hasilnya sudah sangat tinggi. Kira-kira 7 ton per hektarnya," ucapnya.
Warga kehilangan tumpuan pangan
Seorang warga di Desa Tawai Baru, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rangkap merasa kesal lantaran hutan yang menjadi tumpuan hidupnya berubah menjadi lumbung pangan.
Kekesalan itu semakin menjadi ketika program lumbung pangan di desanya gagal.
Tanah menjadi gundul dan tidak lagi bisa ditanami apa pun.
Dulunya, lahan itu merupakan hutan yang menjadi tempat penduduk untuk mencari kayu, membangun rumah, berburu, dan mencari ramuan tradisional.
Kini, semua itu hilang. Termasuk, lahan seluas empat hektar yang secara turun-temurun ditanami sayur terong, kacang panjang, kundur, dan pohon karet oleh keluarganya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Food Estate? Program Jokowi yang Diakuinya Gagal di Sejumlah Daerah", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/19/170000565/apa-itu-food-estate-program-jokowi-yang-diakuinya-gagal-di-sejumlah-daerah?page=all#page2.