Momentum grand opening ceremony Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Bangka Belitung, di Stadion Sejiran Setason, Mentok, pada Selasa (22/8/2023) malam.
Momentum grand opening ceremony Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Bangka Belitung, di Stadion Sejiran Setason, Mentok, pada Selasa (22/8/2023) malam. ( Ist/Diskominfo Bangka Barat )

Ketua PB dan Sanggar Tanggapi Keluhan Penari Tampil di Opening Ceremony Porprov VI Babel di Medsos

25 Agustus 2023 10:28 WIB

SonoraBangka.id - Momentum grand opening ceremony Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Bangka Belitung, di Stadion Utama Sejiran Setason, Mentok, pada Selasa (22/8/2023) malam, mendapatkan komentar negatif dari pelaku seni.

Salah seorang penari dengan akun facebook R Lingg memposting keluhan di akunnya. Isi keluhannya itu yakni seniman dianggap sebelah mata dan tidak dilayani dengan baik oleh pihak penyelenggara.

Dalam postingannya itu, yang diketahui pegawai Satpol PP Bangka Barat mengeluhkan lantaran disuruh naik mobil bus ke Stadion Sejiran Setason sebagai panggung utama sekitar pukul 17.00 WIB.

 

Sesampainya di sana, mereka dihadang pihak keamanan berbaju hijau muda untuk berjalan kaki dari stadion Indoor ke stadion atletik dan seterusnya. Postingannya itu menuai 407 komentar dan telah dibagikan 168 kali.

Ketua PB Porprov VI Babel Bong Ming Ming memberikan respons atas cerita yang mungkin tidak enak didengar itu. Pertama berkenan dengan fasilitas untuk latihan. Kata dia, kondisi stadion sebelum pembukaan sudah digunakan untuk pertandingan beberapa cabor.

"Seperti atletik dan sepak bola di mana sudah berjalan sebelumnya, jadi untuk sinkronkan waktu antara jadwal latihan penari dan pertandingan agar pas itu tidak mudah. Makanya kalau bisa ade tempat lain dipindahkan ke tempat lain, dulu," ujar Bong Ming Ming, Kamis (24/8/2023) sore.

Berlanjut pada saat hari terakhir, penari akan melakukan gladi kotor, kata dia, sebenarnya sudah disampaikan bahwa kondisi lapangan baru saja digunakan oleh kegiatan lain. Pihak pengelola tentunya harus melakukan treatment (perawatan) terhadap rumput stadion.

"Petunjuk dari Dinas PU saat itu, besok baru bisa dipakai lagi. Jadi ada hal-hal teknis yang harus dipahami juga berkenaan tanggung jawab Dinas PU terhadap lapangan. Kemudian dari sisi pengamanan, ada yang mengatakan kok masyarakat hanya nonton dari luar pagar," katanya.

"Ada kekhawatiran seandainya masyarakat dibiarkan masuk tentang kondisi lapangan. Di sana ada karpet, ada yang merokok dan terjadi insiden, yang rugi bukan hanya masyarakat yang menonton saja. Tapi seluruh masyarakat Babar, karena bangunan ini dari anggaran APBD," tambahnya.

 
Terlebih, kata Bong Ming Ming, tribun penonton baru ada satu dan kalau pun sudah lengkap kemungkinan malam itu bisa memfasilitasi masyarakat masuk. Selanjutnya tamu VIP. Tamu VIP yang boleh masuk ke kawasan stadion sesuai daftar dan memiliki kartu VIP.

"SOP ini sudah dibuat demi kelancaran  acaranya. Kenapa kawan-kawan semua sudah dikumpulkan ke sport hall mulai jam 5 karena keterbatasan armada pengangkut kita dan antisipasi terjadi kemacetan. Dan untuk dapat fasilitas makan minum, ternyata ada perbedaan pandangan," katanya.

"Maka ada yang tidak dapat makanan. Kemudian jarak sport hall ke stadion itu sekitar 100-150 meter, malam, kalau baru saat acara jam 7 kita drop, defile, penari, pelaku seni dan lainnya tidak bisa dilakukan. Kenapa setelah itu mereka tidak bisa diantar, karena kondisi kawasan sudah padat," katanya.

Maka, di lapangan terkesan terlantar, padahal tidak demikian. Bong Ming Ming juga menyayangkan kondisi yang mungkin dianggap memilukan itu muncul ke permukaan dari salah seorang yang berdinas di Satpol PP Babar, sehingga tersebar dan viral di media sosial.

"Kami tak mempermasalahkan dia tak ada di lapangan melakukan penjagaan bersama tim pengamanan. Ini sudah tidak bertanggungjawab di lapangan, berkomentar seperti itu padahal sebagai anggota Satpol PP harusnya paham dengan kondisi seperti itu. Bukan kita tidak menghargai seniman, tapi kondisinya yang memang macet," ujarnya.

Oleh karena itu, mewakili PB Porprov VI Babel Bong Ming Ming menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang menimpa masing-masing defile, pelaku seni dan penari pada acara malam itu. Sehingga harus berjalan di atas tanah merah berbatu sejauh 100-150 meter.

Sementara itu, Sutradara Tari Kolosal dalam grand opening Ceremony Porprov VI Bangka Belitung Joko HP mengatakan sebenarnya proses latihan tari kolosal tidak ada permasalahan awalnya. Semua lancar dan berjalan hampir 2 bulan di lapangan atletik Pemkab Bangka Barat.

"Karena ada kegiatan Paskibraka kami harus geser tempat pindah ke Gelora. Sempat bertanya ke wabup ingin pakai stadion dijawab beliau boleh, lapangan itu dibuat untuk dipijak. Tapi karena jumlah penarinya banyak dan lokasinya jauh kita putuskan latihan di Gelora," ujar Joko.

Namun pada saat menjalani latihan di Lapangan Gelora Mentok, pihaknya sempat diminta pindah lagi karena di sana akan digunakan sebagai venue cabor tinju. Akhirnya, latihan kembali pindah ke komplek Peltim Mentok dan semuanya difasilitasi Dinas Pariwisata.

"Snack, makan termasuk transportasi ngangkut alat dibantu semua oleh dinas pariwisata. Nah yang jadi kendala waktu kami mau latihan di stadion kita kan perlu adaptasi dengan tempatnya sebenarnya tempat kami untuk menari tapi diusir disuruh pulang," kata dia.

"Kita bawa orang bolak-balik ke sana akhirnya disuruh pulang orang yang punya lapangan. Alasannya masih perawatan sedang dikerjakan. Jadi pas lagi latihan air tiba-tiba hidup kita kena siram. Memang sebelum kita latihan orang latihan bola dulu di situ," sambungnya.

Untuk prosesi make up yang dilakukan di SMK N 1 Mentok, tak jauh dari kawasan Stadion, Ketua Sanggar Kampuseni Mentok itu menambahkan semuanya difasilitasi dinas pendidikan. Setelah selesai make up, sore itu pihaknya hendak berangkat ke stadion.

"Ternyata oleh penjaga kita tak dikasih masuk, seharusnya sudah tahu ini talent kasih waktu dan tempat masuk sebentar untuk bus, penari turun busnya keluar. Jadi terpaksa kita jalan kaki tak pakai sandal kerikil. Kostum binturong itu juga seharusnya surprise tapi sudah dilihat orang duluan," bebernya.

"Terkait ada pernyataan yang viral di medsos itu, itu pernyataan pribadi dia, bukan atas nama kami dari sanggar kampuseni. Karena dari kita walapun bagaimana insiden itu tetap mengapresiasi Pemda yang telah melibatkan seluruh seniman Babar. Kalau dalam acara ini menggunakan koreografer atau seniman lain mungkin kami akan kecewa tapi ini kami dipercaya untuk menggarap ini kami sangat berterima kasih," jelasnya.


Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Penari Tampil di Opening Ceremony Porprov VI Babel Mengeluh di Medsos, Ini Kata Ketua PB dan Sanggar, https://bangka.tribunnews.com/2023/08/24/penari-tampil-di-opening-ceremony-porprov-vi-babel-mengeluh-di-medsos-ini-kata-ketua-pb-dan-sanggar?page=all.

SumberBangkapos.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm