"Ini menjadi fokus kita bagaimana kita memitigasi risiko rambatan global tadi. Bagaimana mencapainya? Jamunya bukan suku bunga tapi jamunya intervensi di domestik non delivery forward intervensi valas itu terus kami stabilkan " ucap Perry.
Sementara itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, kebijakan makroprudensial longgar terus diarahkan untuk memperkuat efektivitas pemberian insentif likuiditas kepada perbankan guna mendorong kredit dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata dan pembiayaan inklusif dan hijau.
Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong untuk perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital.
Penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran BI tersebut terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Alhamdulillah rupiah kita akhir-akhir ini melemah dan seluruh dunia melemah, tapi pelemahan kita relatif rendah. Bahkan year to date masih menguat lebih baik dari yang lain. Itulah cara kita memproteksi ekonomi domestik inflasi pertumbuhan dari rambatan global tapi fokus kita stabilisasi nilai tukar dengan intervensi valas," tutur Perry.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BI Prediksi Suku Bunga Acuan AS Berpotensi Naik 0,5 Persen pada September 2023", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/08/25/063000026/bi-prediksi-suku-bunga-acuan-as-berpotensi-naik-0-5-persen-pada-september-2023?page=all#page2.