SONORABANGKA.ID - Tidak sedikit yang mengatakan bahwa motor jadul itu lebih kuat, lebih tangguh, lebih awet dan lebih bandel daripada motor keluaran baru.
Oleh karena itu sangat wajar apabila ada masyarakat tertentu yang lebih mencintai motor jadul dibandingkan motor-motor keluaran saat ini.
Eni Suratno, pemilik bengkel las Kaya Teknik di Kosambi, Tangerang, mengatakan, sejak mendirikan bengkel las spesialis rangka motor sekitar tahun 2014, motor-motor yang datang kebanyakan adalah produk keluaran baru.
“Dulu pas awal-awal (rangka patah) kebanyakan malah Yamaha, seperti Mio J dan Vixion. Baru akhir-akhir ini, tahun 2018 ke atas kebanyakan Honda,” ujar Suratno yang akrab disapa Masno, saat ditemui Kompas.com di bengkelnya (24/8/2023).
“Padahal di daerah sini semua motor lewat jalanan yang sama, tapi enggak ada tuh GL Pro atau Honda CB lawas mengalami rangka patah,” kata dia.
Masno berkesimpulan bahwa rangka motor jadul lebih kuat dibandingkan motor keluaran baru. Hipotesis ini ia ambil berdasarkan pelanggan yang datang ke bengkelnya.
Ia juga menambahkan, fenomena rangka patah sebetulnya sudah lama dan cukup sering terjadi, terutama di kawasan muara yang airnya mulai terasa payau.
“Hampir setiap hari ada saja motor matik yang datang. Dari rangka patah, standar patah, blok mesin pecah, macam-macam. Tapi itu tadi, motor jadul hampir tidak pernah,” ucap Masno.
Menanggapi fenomena ini, Syoni Soepriyanto, Guru Besar Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan, maraknya motor-motor keluaran baru mengalami parah rangka ia duga karena disebabkan menurunnya kualitas bahan dasar yang digunakan oleh pabrikan.
Kondisi di mana material besi atau baja yang digunakan lebih mudah retak, mudah getas, mudah berkarat, dan sebagainya.