“Itu sudah menyangkut ilmu dasar metalurgi. Mengapa besi itu harus dicampur karbon, dicampur silikon, dicampur vanadium, supaya kuat. Kalau besi saja, besi murni, dibikin rangka malah meleyot,” ujar Syoni, kepada Kompas.com (25/8/2023).
“Kemungkinan ada perubahan komposisi yang tidak dilaporkan. Jadi secara tampilan masih bagus, tapi sifat-sifat mekaniknya ada yang kecolongan, atau terkorbankan,” kata dia.
Ia mencontohkan penurunan kualitas rangka motor, bak produk asal China. Seperti diketahui, barang-barang asal China umumnya memiliki kualitas yang bersaing, namun dengan harga lebih murah.
“Misalnya kandungan silikonnya 2-6 persen, dia mengambil yang rendah saja, yang 2 persen. Supaya enggak terlalu banyak menambahkan, kan biaya itu, nah itu seperti China,” ucap Syoni.
“Jadi mechanical properties (motor baru) ada yang kurang. Akhirnya kualitas produknya, kualitas motornya terpengaruh. Jadi mudah keropos, mudah melengkung, atau ekstrimnya ada bagian yang mudah patah,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Rangka Motor Jadul Lebih Kuat Dibandingkan Rangka Motor Baru?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/26/070200915/mengapa-rangka-motor-jadul-lebih-kuat-dibandingkan-rangka-motor-baru-?page=all#page2.