Fathan melanjutkan, awalnya dirinya mengaku takut akan ada dampak atau kerusakan pada mobil ketika beralih dari Pertamax ke Pertalite. Namun, sejauh ini tidak ada perubahan yang signifikan.
“Awalnya takut rusak, cuma sampai sekarang sudah aman. Performa juga tidak terlalu berkurang. Soalnya mobil modern sudah pinter, bisa nyesuain titik bakar sesuai oktan BBM, jadi tidak khawatir lagi,” kata Fathan.
Reyner Karnadi, pemilik Toyota Avanza 2021 juga turut melakukan downgrade konsumsi bahan bakar. Awalnya Reyner menggunakan Pertamax RON 92, namun demi menghemat pengeluaran, pria berdomisili di Jakarta Barat itu akhirnya mengganti BBM dengan Pertalite RON 90.
“Toyota Avanza ini kan mobil operasional, setiap hari dipakai jarak jauh. Jadi lebih efisien kalau downgrade ke Pertalite dari sisi financial, lebih murah,” ucap Reyner.
Reyner pun tak menampik bahwa perubahan BBM itu berdampak pada perfoma dan sedikit lebih boros.
“Performa pasti turun, lebih boros sedikit juga tadinya 1:12, jadi 1:11. Tapi Avanza lebih durable, dan terbukti bandel, mobil badak lah. Jadi tidak masalah menurut saya downgrade BBM,” kata Reyner.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamax Makin Mahal, Banyak Masyarakat yang Beralih ke Pertalite", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/04/141846415/pertamax-makin-mahal-banyak-masyarakat-yang-beralih-ke-pertalite?page=all#page2.