Aksi penolakan masyarakat Batu Beriga terhadap rencana pertambangan di laut Beriga saat kegiatan sosialisasi oleh PT. Timah, Jumat (8/9/2023) di Balai Seni Desa Batu Beriga.
Aksi penolakan masyarakat Batu Beriga terhadap rencana pertambangan di laut Beriga saat kegiatan sosialisasi oleh PT. Timah, Jumat (8/9/2023) di Balai Seni Desa Batu Beriga. ( Bangkapos/Arya Bima Mahendra )

Masyarakat Batu Beriga Tolak Pertambangan Laut, Sindir Anggota Dewan Datang Hanya Untuk Minta Suara

9 September 2023 07:58 WIB

Dengan lantang, kalangan emak-emak tersebut berteriak menolak adanya rencana operasi pertambangan laut di wilayah mereka, Kamis (8/9/2023).

Misalnya yang diungkapkan oleh Wazi, salah seorang emak-emak yang menyebut bahwa pada intinya masyarakat tidak setuju dengan adanya pertambangan laut.

"Kami nih yang (masyarakat) kecil-kecil makan di situlah (laut Beriga-red). Kami enggak ada pak nerima gaji belasan juta kayak orang," ungkap Wazi.

Kata dia, sejak dulu masyarakat Desa Batu Beriga sudah berprofesi sebagai nelayan sehingga tidak terima dengan adanya pertambangan laut.

"100 persen kami masyarakat tidak setuju pokoknya," terangnya.

Lebih lanjut, meski hanya berprofesi sebagai nelayan, banyak masyarakat setempat yang bisa bertahan hidup, bahkan bisa menguliahkan anak-anaknya.

Oleh karena itu, dirinya berharap agar PT. Timah jangan mengusik wilayah Batu Beriga, karena itu adalah sumber mata pencarian utama mereka.

"Sudah dari dulu kami ini nyari makan disitu. Kami enggak mau laut kami nih nanti keadaannya kayak yang sudah-sudah," ungkapnya.

Senada, Lusi, emak-emak lainnya juga ikut bersuara keras memprotes adanya rencana pertambangan laut tersebut.

Dirinya menyindir pemerintah yang selama ini seolah tidak peduli dengan laut Batu Beriga. Padahal kata dia, setiap ada acara, banyak pejabat yang datang meminta hasil laut mereka.

"Setiap kesini (Desa Bau Beriga-red), nanya ada udang enggak, ada cumi enggak, ada ketam (kepiting-red), ada tenggiri enggak. Tapi giliran sekarang pada kemana. Jadi, jangan minta udang dan cuminya aja, tapi lautnya mau ditambang," ucap dia.

Apalagi menurutnya, jika pertambangan laut itu benar-benar dilakukan, yang merasakan manfaatkan hanya orang-orang kaya saja.

"Nanti kalau ditaruh kapal isap disitu, orang lain yang kaya, bukan masyarakat sini. Biarlah begitu laut itu, itulah kinceng (periuk-red) nasi kami," ungkap Lusi. 


Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Tolak Pertambangan Laut, Masyarakat Batu Beriga Sindir Anggota Dewan Datang Hanya Untuk Minta Suara, https://bangka.tribunnews.com/2023/09/08/tolak-pertambangan-laut-masyarakat-batu-beriga-sindir-anggota-dewan-datang-hanya-untuk-minta-suara?page=all.

SumberBangkapos.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm