"Tiga di antaranya mengeluarkan wangi, ibu Mariam, Suarma, sama ibu Nurjanah," jelas Tatang.
Petugas amil di Leuwisadeng ini bercerita, ketika pertama kali makamnya dibongkar kondisi kain kafan Nurjanah memang sudah kotor.
"Memang dia udah agak kotor kain kafannya, cuman kondisi masih utuh dari ujung kepala sampai ujung kaki," katanya.
Ia mengatakan tidak membuka keseluruhan kain kafan sehingga tidak mengetahui persis kondisi jasad Nurjanah.
"Saya gak berani buka," kata Tatang Suamtri.
Menurutnya meski jasad dalam kondisi basah, namun tetap mengeluarkan wangi melati.
"Walaupun agak basah tapi wangi tuh. Wangi melati," ujar Tatang.
Semasa hidupnya, Nurjanah merupakan seorang ibu rumah tangga.
"Sehari-hari ibu rumah tangga," katanya.
Ia wafat karena mengalami kecelakaan ketika hendak membayar listrik.