“Namun, kita masih menunggu rilis terbaru terkait hal tersebut karena akan selalu dilakukan analisis terkini secara berkala mengenai awal musim di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Kurniaji.
Mengingat awal musim hujan diprediksi masih cukup lama, pihaknya mengimbau agar masyarakat Bangka Belitung selalu mewaspa-
dai potensi kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah masing-masing.
“Upaya-upaya skala individu maupun kelompok sangat perlu untuk digalakkan, seperti pemakaian air di rumah secara bijak. Kemudian tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu potensi terjadinya kebakaran, baik di lingkungan vc tempat tinggal ataupun lapangan semak belukar serta kegiatan membuka kebun/ladang bagi kelompok petani,” tutur Kurniaji.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, puncak musim hujan 2023-2024 umumnya diperkirakan pada bulan Januari-Februari 2024.
Sebagai perbandingan, tahun 2022 lalu awal musim hujan terjadi pada September dan puncaknya Desember-Januari.
Dwikorita menyebut, musim kemarau tahun ini lebih panjang karena dampak dari El Nino. El Nino merupakan anomali suhu permukaan laut dan angin di Samudra Pasifik.
Kehadiran El Nino pada tahun ini membuat curah hujan di banyak negara berkurang drastis. Per dasarian III Agustus, nilainya +1,50.
Pada saat yang sama, BMKG juga mengungkap fenomena sejenis di Samudra Hindia, Indian Ocean Dipole (IOD) turut berpengaruh ke Indonesia. Per September, nilainya +1,14.
“Superposisi” alias keserentakan yang jarang terjadi ini membuat awal musim kemarau di Indonesia terjadi kebih cepat di beberapa daerah. Pertanyaannya kapan awal musim hujan?” kata Dwikorita dalam konferensi pers, Jumat (8/9).
Ia pun menjelaskan bahwa awal musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin timuran atau dari arah Australia atau disebut monsoon Australia menjadi angin baratan atau monsoon Asia atau angin yg berasal dari arah benua Asia.
Angin baratan atau Monsun Asia (berasosiasi dengan periode musim hujan) baru aktif memasuki wilayah Indonesia bagian utara pada November mendatang.
“Jadi akan terjadi pergantian saat ini yang berpengaruh angin dari Australia,gurun Australia, yang saat ini sedang musim dingindL dan kering. Dan insyaallah akan segera berganti dengana ngin yang berasal dari benua Asia. Dan akhirnya apa-qila angin itu berasal dari benua Asia yang membawa uap-uap air dari Samudra Pasifik di sekitar Asia, maka diharapkan segera memberikan awan-awan hujan dan mendatangkan musim hujan di wilayah kepulauan Indomesia,” tutur Dwikorita.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Kemarau Masih Satu Bulan Lagi, Warga Bangka Belitung Bijaklah Gunakan Air, https://bangka.tribunnews.com/2023/09/18/kemarau-masih-satu-bulan-lagi-warga-bangka-belitung-bijaklah-gunakan-air?page=all.