"Saya pernah membahas ini, tetapi mereka mangaku telah sosialisasi dan lain-lain sudah maksimal lalu ia kirim berita foto-foto acara. Saya bilang berarti sosialisasinya gagal dong kalau begini,"kata Beliadi kepada Bangkapos.com, Jumat (22/9/2023)
Selain itu, dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Babel, Beliadi juga sudah menyampaikan, Pemprov Babel harus adil memberikan porsi ke sejumlah kabupaten/kota.
"Ibarat Pemprov Babel orangtua, kita ini memiliki anak tujuh kabupaten/kota dengan kebutuhan yang sama. Maka adillah dalam porsi pembangunan dan bantuan," keluh Beliadi.
Anggota DPRD Babel dari Belitung Timur ini, mengeluhkan, ketika pihak eksekutif ditanya, tetapi selalu mengelak. Menyampaikan sudah maksimal, terkait porsi yang diberikan ke setiap kabupaten/kota.
"Tapi kata mereka sudah maksimal input data. Sosialisasi begini begitu. Tetapi kalau hasilnya seperti ini, bagi kami masih gagal, pelayanan belum total maksimal," kata Beliadi.
Lebih jauh, Beliadi mengatakan tidak tahu menahu, terkait sejumlah program yang diberikan melalui dana hibah dari Pemprov Babel ke sejumlah kabupaten/kota.
"Saya saja Wakil Ketua DPRD Babel tidak tahu ada program begini. Di mana maksimalnya, ini lah kadang dibawa tingkat masyarakat, susah saya bendung. Saat ada wacana Belitung mau pisah dari Bangka karena memang tingkah eksekutifnya banyak tidak paham dalam memberikan rasa adil," katanya.
"Setelah melihat fakta di lapangan, bagaimana saya selaku dewan ingin membawa usulan masyarkat. Saya saja tidak tahu ada program apa, tapi kalau dibilang semua sok, sudah bekerja dengan benar. Padahal saat disandingkan dengan fakta yang ada, buruk sekali. Cara mereka bekerja ini. Begitupun hasilnya,"ujar Beliadi.
Beliadi merasa jengkel, terkait program dana hibah diberikan ke masyarakat di kabupaten/kota, untuk berbagai keperluan.
Namun, dirinya tidak mengetahuinya secara pasti. Ditambah dengan porsi di Kabupaten Beltim, yang hanya diberikan jatah 5 proposal saja.
"Saya tekankan, saya saja tidak tahu sebagai Wakil Ketua DPRD Babel, ada dana hibah untuk masyarakat untuk berbagai keperluan tidak ada link sosialisasi, link berita, foto kegiatan yang saya dapat. Saya juga marah, dengan data yang ada Beltim cuma dapat 5, yang lain puluhan. Masyarakat pasti sudah bisa menilai. Betapa buruknya hasil kerja mereka dan betapa tidak adilnya mereka terhadap Beltim. Jangan salahkan bila masyarakat menilai mereka dzolim terhadap Kabupaten Beltim," keluhnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) mengelontorkan dana sebesar Rp40,3 miliar untuk bantuan hibah pada Tahun 2023.
"Bantuan yang ada di biro kesra ini, ada bantuan dana hibah, bisa diperuntukan untuk sarana ibadah, seperti masjid, klenteng, gereja dan lainnya," ujar Kepala Biro Kesejahteran Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel), Saimi.
Lebih lanjut, dia menyebutkan dana hibah ini juga selain untuk sarana tempat ibadah, diperuntukan untuk organisasi masyarakat (ormas).
Namun untuk mendapatkan bantuan dana hibah ini, penerima bantuan harus mengaju terlebih dulu proposal, kemudian ditelaah oleh pihak pemprov.
"Ini bantuan yang sifatnya terencana, kalau ngaju tahun ini maka dapatnya tahun depan. Semua dijemput dengan proposal, jadi proposal yang masuk akan diakomidir tahun berikutnya," kata Saimi.
Tak hanya bantuan dana hibah, Biro Kesra juga memberi perhatian kepada masyarakat yang sakit namun tak mampu berobat.
"Ada bansos kesehatan, ini merupakan bantuan yang tidak terencana, namanya orang sakit yang tidak terencana. Semua bentuknya proposal, cuma proses lebih cepat, sesuai dengan Pergub," katanya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Beliadi Kecewa dan Marah, Dana Hibah Dibagikan Paling Sedikit ke Belitung Timur, https://bangka.tribunnews.com/2023/09/22/beliadi-kecewa-dan-marah-dana-hibah-dibagikan-paling-sedikit-ke-belitung-timur?page=all.