Ilustrasi buaya.
Ilustrasi buaya. ( iStockphoto/tomodaji)

Ternyata, Ini Sebab Buaya Menyerang Manusia hingga Memakan Korban Jiwa di Pulau Bangka

2 Oktober 2023 15:37 WIB

"Kami merasa, karena sering terjadinya konflik ini membuat warga justru menangkap buaya-buaya itu. Tapi tidak pernah memikirkan habitatnya. Padahal penyebab utamanya karena rumah mereka (buaya) rusak," tegasnya.

Lebih lanjut ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih waspada ketika beraktivitas di daerah aliran sungai, terutama ketika menjelang malam hari pada masa musim kawin buaya seperti saat ini.

"Ini termasuk musim kawin, jadi buaya akan lebih agresif. Hindari juga kawasan habitat buaya ketika menjelang malam karena mereka nokturnal, jadi mereka lebih agresif saat malam," pungkasnya.

Enam Korban Meninggal Dunia

Kepala Resor Konservasi Eksitu Wilayah XVII BKSDA Sumatera Selatan, Ahmad Fadhli menyebutkan selama periode Januari-September 2023 konflik negatif antara buaya vs manusia sudah menyebabkan enam korban meninggal dunia.

"Di Pulau Bangka, Januari dan Juni ada dua kasus dalam satu bulan, sedangkan Maret, Mei, Juli, September masing-masing satu kasus," ujar Ahmad Fadhli, Senin (2/10/2023).

"Itu jelas meningkat, karena tahun 2022 hanya ada tiga korban jiwa dengan jumlah kasus 10 kali konflik negatif," jelasnya.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan, tingginya kasus itu tidak terlepas dari kondisi geografis Pulau Bangka yang mejadi habitat buaya jenis muara.

"Habitat utama mereka, atau buaya muara ini memang di sekitaran sungai-sungai hingga tepian laut atau muara. Itu kan banyak di sini, jadi kami meminta masyarakat untuk waspada," imbuhnya.

Untuk itu, BKSDA terus berkomunikasi dengan semua stakeholder untuk melakukan pencegahan sehingga konflik negatif itu bisa dihindari.

Ahmad Fadhli mengungkapkan, pencegahan itu mulai dari pemasangan spanduk himbauan di dekat titik lokasi yang rawan, sehingga agar masyarakat tidak beraktivitas di kawasan yang menjadi habitat buaya.

"Kemudian kita juga terus memberikan sosialisasi dan mengingatkan masyarakat tidak mencari ikan dengan metode setrum atau racun. Terus dihimbau tidak membuang isi perut dan sisa ikan di kawasan habitat buaya, karena itu merupakan pakan utama buaya," pungkasnya.


Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Penyebab Buaya Menyerang Manusia hingga Memakan Korban Jiwa di Pulau Bangka, https://bangka.tribunnews.com/2023/10/02/penyebab-buaya-menyerang-manusia-hingga-memakan-korban-jiwa-di-pulau-bangka?page=all.

SumberBangkapos.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm