Bagikan :
SonoraBangka.id - Persis namanya, bila diartikan secara harfiah, claypot merupakan wadah atau pot berbahan tanah liat. Claypot banyak digunakan untuk penyajian chinese food, seperti disampaikan Monica Liefanny, Head of Production Potteria.
"Memang pada masa dulu, leluhur itu masak menggunakan claypot langsung karena memang saat itu alat yang tersedia hanya dari tanah liat," tutur Monica saat ditemui Kompas.com di Potteria Gading Serpong, Selasa (19/9/2023).
Menurut dia, orisinalitas makanan yang dimasak menggunakan claypot memiliki kelebihan daripada claypot berbahan keramik. Nasi atau bahan makanan lain yang dimasak dalam claypot memiliki aroma lebih harum, terutama dari arang atau bakarannya.
Sebab, claypot umumnya bersentuhan langsung dengan arang sehingga aroma smokey lebih tercium ketika makanan matang. Hanya saja, claypot memiliki kekurangan. Perawatannya harus maksimal demi mencegah claypot cepat rusak atau pecah.
Claypot keramik atau ceramic pot, juga tak kalah populer. Monica menggunakan ini untuk alat masak sekaligus alat saji claypot nasi di Potteria. Monica menuturkan, ceramic pot lebih modern dan praktis bila dibandingkan dengan claypot.
"Khusus kami, memang sudah merencanakan dari awal untuk menggunakan claypot keramik dan langsung dimasak di atas api kompor," ujar dia.
Meski aroma makanan lebih tercium saat disajikan di claypot, penggunaan ceramic pot juga tidak kalah menarik. Selain praktis, alat masak ini juga tetap mampu menghasilkan kerak nasi saat dipanaskan di atas kompor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Bedanya Claypot Tanah Liat dan Keramik?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2023/10/04/193200075/apa-bedanya-claypot-tanah-liat-dan-keramik-.
