Bagikan :
SONORABANGKA.ID - Adalah Tingkat produksi mobil di wilayah Asia Tenggara (ASEAN) pada Agustus 2023 tercatat melambat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya jadi 405.203 unit.
Keadaan tersebut sebagai dampak dari turunnya aktivitas manufaktur otomotif di sejumlah negara inti yaitu Malaysia (-2,1 persen), Indonesia (-11,5 persen), Thailand (-12,3 persen), serta Vietnam (19,9 persen).
Melansir ASEAN Autofed pada Kamis (5/10/2023), perlambatan ini terbesar ke-2 dari tiga kali terjadinya hal serupa sepanjang tahun 2023. Penurunan paling drastis, terjadi di April 2023 sebesar 15 persen dari 300.691 unit menjadi 255.469 unit.
Meski demikian, secara akumulasi tingkat produksi mobil di kawasan masih tumbuh 3,4 persen year on year (yoy) dengan volume sebesar 2.849.888 unit. Menandakan industri manufaktur masih ngebul di tengah lesunya pasar (penjualan hanya naik 0,5 persen).
Lebih rinci, kontributor utama produksi mobil di ASEAN masih berasal dari Thailand, yang diikuti oleh Indonesia dengan masing-masing torehkan angka 1.221.878 unit dan 947.776 unit.
Secara bulanan (Agustus 2023), kendati posisinya tidak berubah namun Indonesia sudah bisa mendekati level produksi mobil Thailand dengan selisih 27.687 unit. Di mana, volume produksi Thailand kala itu mencapai 150.657 unit.
Bertengger di bawahnya, ada Malaysia yang tampil konsisten selama tiga bulan terakhir dengan jumlah produksi 67.912 unit mobil di periode yang sama.
Walaupun Filipina dan Myanmar menjadi negara yang berhasil tumbuh, tapi volumenya belum terlalu signifikan. Sehingga di papan persaingan, masih bertengger di peringkat bawah dengan 108.217 unit (naik 21 persen) dan 227 unit (naik 467 unit).
Berikut rapor produksi mobil di ASEAN pada Januari-Agustus 2023:
1. Thailand: 1.221.878 unit
