Kemudian saat ini, kata Agus, riset Kereta Cepat Merah Putih ini sudah selesai dari sisi lini kemudi yaitu mulai dari ujung depan sampai ujung belakang, bagian luar dan bagian dalam.
Adapun riset Kereta Cepat Merah Putih mendapatkan pendanaan dari Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP sebesar Rp 4,89 miliar untuk 3 tahun penelitian.
"Pada tahun 2019, saya mendapatkan pendanaan RISPRO kompetisi untuk melakukan rancang bangun dan prototyping kereta cepat Indonesia. Pendanaannya selama 3 tahun, berhasil di tahun 2022. Namun karena ada Covid ya kita sempat diperpanjang," jelasnya.
Menurut Agus, riset rancang bangun dan proyotyping Kereta Cepat Merah Putih ini mendorong industri perkeretaapian Indonesia menuju puncaknya.
Sebab jika riset ini berhasil diimplementasikan, maka Indonesia tidak lagi bergantung pada luar negeri dalam pembangunan kereta cepat karena kereta modern ini sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
"Kalau kita ketahui bahwa puncak dari suatu industri di perkeretaapian itu adalah ketika dia bisa membuat dan merancang kereta cepat. Jadi dengan kereta cepat ini akan terjadi akselerasi penguasaan teknologi, baik di pihak perguruan tinggi sebagai peneliti dan juga ada BRIN di sini yang juga bertindak sebagai mitra peneliti, lembaga riset, dan pengujian, dan juga PT INKA sebagai manufaktur. Jadi di sini kita akan ada lompatan teknologi dengan kita masuk ke domain kereta cepat ini," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "INKA Bakal Bikin Kereta Cepat, Waktu Tempuh Jakarta-Surabaya Kurang dari 4 Jam", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/10/06/152254126/inka-bakal-bikin-kereta-cepat-waktu-tempuh-jakarta-surabaya-kurang-dari-4-jam?page=all#page2.