Selain itu, Gu melanjutkan, daging merah juga memiliki kandungan zat besi heme, zat besi yang berasal dari hemoglobin hewan dalam jumlah tinggi.
"Yang meningkatkan stres oksidatif dan resistensi insulin, serta merusak fungsi sel beta melalui produk sampingannya berupa senyawa oksida nitrat," kata Gu.
Khusus daging merah olahan seperti sosis, juga terdapat kandungan nitrat dan produk sampingannya yang tinggi.
"Yang menyebabkan disfungsi sel dan resistensi insulin," lanjut Gu.
Temuan ini cukup mengejutkan lantaran daging merah menjadi makanan sebagian masyarakat, terutama di negara-negara barat.
Bukan cuma menjadi tantangan kesehatan serius, diabetes tipe 2 juga memperbesar risiko penyakit kardiovaskular, ginjal, kanker, dan demensia.
Hasil penelitian selama 36 tahun
Dilansir dari laman Study Finds, Jumat, untuk mencapai kesimpulan tersebut, tim peneliti telah mengevaluasi data kesehatan dari 216.695 partisipan.
Tim memantau kebiasaan makan mereka menggunakan kuesioner frekuensi makanan setiap dua hingga empat tahun dalam kurun waktu 36 tahun.
Selama jangka waktu tersebut, lebih dari 22.000 peserta studi didiagnosis menderita diabetes tipe 2.
Data tersebut mengungkapkan adanya hubungan erat antara konsumsi daging merah, baik dalam bentuk olahan maupun tidak, dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Mereka yang paling banyak mengonsumsi daging merah menghadapi peningkatan risiko sebesar 62 persen daripada peserta yang mengonsumsi paling sedikit daging merah.
Satu porsi tambahan daging merah olahan setiap hari juga dikaitkan dengan peningkatan risiko sebesar 46 persen.
Sedangkan, satu porsi tambahan daging yang tidak diolah berkorelasi dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 24 persen.
Namun, analisis lebih lanjut menemukan, mengganti porsi daging merah setiap hari dengan kacang-kacangan dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 30 persen.
Mengganti daging merah dengan produk susu juga berimbas pada penurunan risiko sebesar 22 persen.
"Mengingat temuan kami dan penelitian lain sebelumnya, batasan sekitar satu porsi daging merah per minggu adalah hal yang masuk akal bagi yang ingin mengoptimalkan kesehatan dan kesejahteraan," ujar penulis senior serta profesor epidemiologi dan nutrisi, Walter Willett.
Para peneliti studi juga menyoroti banyaknya manfaat dari memilih sumber protein nabati atau protein yang berasal dari tumbuhan.
Selain manfaat kesehatan, mengonsumsi sumber protein nabati juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, melawan perubahan iklim, serta menawarkan manfaat lingkungan lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makan Dua Porsi Daging Merah Seminggu Tingkatkan Risiko Diabetes", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/21/133000165/makan-dua-porsi-daging-merah-seminggu-tingkatkan-risiko-diabetes?page=all#page2.