SONORABANGKA.ID - Adalah Kunyit merupakan salah satu bumbu dapur yang paling umum digunakan di Indonesia.
Bukan cuma menguatkan rasa dan memberikan tampilan menarik pada makanan, kunyit juga mengandung banyak nutrisi bermanfaat bagi tubuh.
Bumbu dapur ini kaya akan kurkumin, pemberi warna kuning kejinggaan, yang memiliki sifat antiinflamasi atau anti-peradangan.
Dilansir dari Mayo Clinic, sifat antiinflamasi berpotensi meredakan sejumlah kondisi kesehatan, seperti nyeri, asma, dan penurunan pergerakan pada penderita osteoartritis.
Kandungan kurkumin juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, sehingga baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Secara tradisional, menurut Kementerian Kesehatan, kunyit banyak digunakan untuk merawat kulit dan membantu menyembuhkan luka.
Rimpang kunyit pun berkhasiat untuk menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, serta menghilangkan gatal.
Sebagai jamu tradisional, minuman berbahan dasar kunyit dapat meredakan nyeri menstruasi lantaran membantu mengurangi masuknya aliran ion kalsium pada sel-sel apitel rahim.
Jamu kunyit asam juga membantu mengurangi produksi prostaglandin atau hormon yang merangsang kontraksi otot rahim, sehingga rasa sakit berkurang.
Lantas, adakah efek samping kunyit?
Efek samping kunyit
Umumnya, mengonsumsi atau mengoleskan kunyit pada kulit aman bila dibatasi kurang dari 8 gram sehari.
Namun demikian, takaran berbeda sering kali direkomendasikan oleh dokter untuk masing-masing kondisi kesehatan.
Tapi, dosis yang lebih tinggi sebaiknya tidak diminum dalam jangka waktu panjang.
Pasalnya, dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan beberapa efek samping pada tubuh.
Berikut sejumlah efek samping kunyit:
1. Masalah pencernaan
Dikutip dari Medical News Today, kunyit mengandung banyak zat yang mendukung kesehatan pencernaan.
Sayangnya, zat yang sama juga berpotensi menyebabkan iritasi pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Beberapa peserta dalam penelitian terkait penggunaan kunyit untuk pengobatan kanker harus keluar karena pencernaannya terkena dampak negatif.
Kunyit merangsang lambung untuk memproduksi lebih banyak asam lambung. Meski hal ini dapat menjadi manfaat bagi beberapa orang, tetapi tidak bagi sebagian orang lainnya.
2. Mengencerkan darah
Kunyit memiliki sifat "pemurnian" yang dapat memicu seseorang lebih mudah mengalami pendarahan.
Hingga kini, masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab efek samping kunyit ini.
Namun, manfaat kunyit yang dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah kemungkinan memiliki hubungan dengan fungsinya dalam aliran darah.
Lantaran potensi efek ini, orang yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin atau coumadin sebaiknya menghindari kunyit dalam dosis besar.
3. Merangsang kontraksi
Di kalangan wanita, kunyit populer sebagai ramuan untuk menghilangkan rasa nyeri akibat menstruasi.
Tak hanya itu, bumbu dapur ini juga disebut dapat merangsang proses persalinan pada wanita hamil.
Meski hanya sedikit data klinis yang mendukung klaim tersebut, efek samping ini mungkin berhubungan dengan manfaatnya untuk meringankan gejala premenstrual syndrome (PMS).
Kendati demikian, hal itu bukan satu-satunya penyebab wanita hamil perlu menjauhi suplemen kunyit atau kurkumin.
Rimpang ini juga memiliki efek pengencer darah yang dapat menyebabkan pendarahan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Namun, menambahkan sedikit kunyit sebagai bumbu pada makanan seharusnya tidak menjadi masalah.
4. Potensi interaksi obat
Dilansir dari Healthline, salah satu manfaat kunyit adalah menurunkan kadar glukosa atau gula dalam darah.
Bumbu dapur ini juga dapat meningkatkan produksi insulin atau hormon penurun gula darah, sehingga membantu mengendalikan kadar glukosa darah.
Namun, kunyit memiliki potensi untuk berinteraksi dengan obat antidiabetes yang kerap dikonsumsi pasien gula darah.
Oleh karena itu, jika tengah dalam pengobatan medis, sebaiknya tanyakan kepada dokter mengenai interaksi kandungan bumbu ini dengan obat.
5. Batu ginjal
Kunyit mengandung sekitar 2 persen oksalat, senyawa organik yang ditemukan dalam berbagai tumbuhan dan diproduksi juga oleh tubuh.
Pada dosis tinggi, oksalat atau asam oksalat dapat memperparah gejala, bahkan menyebabkan batu ginjal.
Kondisi tersebut dikarenakan oksalat dapat berikatan dengan mineral serta membentuk beberapa senyawa, seperti kalsium oksalat dan besi oksalat.
Pada orang dengan masalah ginjal, konsumsi oksalat tinggi dapat meningkatkan risiko batu ginjal dan masalah kesehatan lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Diolah Jadi Bahan Jamu, Kenali 5 Efek Samping Kunyit bagi Tubuh", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/23/060000665/sering-diolah-jadi-bahan-jamu-kenali-5-efek-samping-kunyit-bagi-tubuh?page=all#page2.