SonoraBangka.id - Saat ini usaha depot isi ulang air minum banyak bermunculan, dengan harga jual kisaran Rp3.000 sampai Rp4.000 per galon.
Selama musim kemarau ini, sumber air untuk isi ulang tersebut menjadi perhatian warga.
Pendapat warga terbelah soal kesehatan air isi ulang tersebut. Ada yang merasa aman-aman saja mengkonsumsi air isi ulang dari depot tersebut. Namun, ada yang mewanti-wanti agar air tersebut direbus dulu agar lebih higienis.
Seperti diakui Andra (53) warga Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan ini mengaku, ia kerap merebus kembali air galon yang dibeli di depot-depot air isi ulang.
Meski depot-depot air isi ulang tersebut mendaur air bersih dengan standar yang ada menggunakan alat penyaring seperti ultraviolet atau bahan lainnya, namun menurutnya, belum ada jaminan bakteri-bakteri akan hilang.
"Kalau untuk diminum biasanya memang saya rebus kembali, ngerebus airnya itu dikit-dikit abis itu baru masukan di cerek, kalau air yang untuk masak biasanya tetap pakai air itu," ujar Andra kepada Bangkapos.com, Senin (23/10/2023).
Kata Andra, hal ini sudah ia lakukan sejak lama untuk mensterilkan air minum yang dikonsumsi keluarganya di rumah.
"Karena sudah terbiasa minum air yang direbus dulu itu, jadi ketika minum langsung rasanya aneh ada sepetnya gitu. Jadi sampai sekarang mending di rebus dulu, soalnya tidak ada yang menjamin bakteri-bakteri itu mati hanya lewat penyaringan," tuturnya.
Senada dengan Andra, Soliyem (67) juga mengaku kerap memasakkan ulang kembali air yang dibeli di depot-depot air isi ulang.
Kata Soliyem, ia kerap mengalami diare jika mengkonsumsi air isi ulang secara langsung.