Seperti yang diketahui mantel air di sekeliling dinding silinder menjadi media penyerap panas, bila ruangan tersebut ditempati oleh udara, maka proses pendinginan tidak akan optimal menurut Hardi.
“Area mantel air yang diisi udara tidak akan mendapatkan penyerapan panas dengan baik, akhirnya memicu terjadinya penguapan, akhirnya mesin mengalami overheat, jika ini tidak ditangani segera risikonya kepala silinder bisa melengkung, dan wajib turun mesin,” ucap Hardi.
Maka dari itu, Hardi menjelaskan, proses bleeding jangan sampai terlewat yakni dengan membuang gelembung udara pada titik tertinggi saluran air radiator.
“Sebagian mobil sudah tersedia tempat khusus, dengan adanya napple yang bisa dibuka seperti keran, itu dibuka sampai yang keluar air tidak ada gelembungnya dengan menyalakan mesin atau stasioner,” ucap Hardi.
Tapi, bila di mobil tersebut tidak dilengkapi keran bleeding, bisa melakukan tahapan tersebut secara manual lewat saluran masuk coolant sampai tidak ada lagi gelembung udara yang muncul.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Asal Ganti Coolant Mobil Tanpa Mengerti Tahapannya", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/23/173100115/bahaya-asal-ganti-coolant-mobil-tanpa-mengerti-tahapannya?page=all#page2.