SonoraBangka.id - Hari ini tepat 25 Oktober, ibukota Kabupaten Bangka Selatan yakni Kota Toboali kini telah berusia ke-315 tahun.
Hal itu setelah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan pemerintah Kabupaten Bangka Selatan menetapkan tanggal 25 Oktober 1708 menjadi cikal-bakal terbentuknya Kota Toboali. Dengan usia yang sudah menginjak tiga abad lebih masyarakat mengharapkan banyak perubahan.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Kong Jun warga Kota Toboali. Dengan usia Kota Toboali saat ini masih banyak sektor yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Terutama untuk sektor pendidikan guna meningkatkan taraf pendidikan guna meningkatkan indeks pembangunan manusia, khususnya di Kota Toboali.
“Utamanya sektor pendidikan harus lebih diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan. Supaya tingkat pendidikan masyarakat setidaknya bisa sampai perguruan tinggi,” kata dia kepada Bangkapos.com, Rabu (25/10/2023).
Kong Jun memaparkan, dengan meningkatkan taraf pendidikan masyarakat tentunya sumber daya manusia (SDM) di daerah akan berdaya saing tinggi. Dengan begitu, kemampuan mereka dapat digunakan untuk membangun dan mengembangkan daerah asalnya.
Pasalnya saat ini terdapat sejumlah potensi di Kota Toboali yang belum bisa secara maksimal dikembangkan. Dengan begitu apabila SDM meningkatkan tentunya dapat berimbas kepada pembangunan di daerah.
“Yang terutama adalah sektor pendidikan. Karena peningkatan SDM juga dapat dikembangkan dan banyak hal juga yang lain yang masih belum dimanfaatkan dengan maksimal,” ucap Kong Jun.
Kendati demikian lanjut dia, untuk pembangunan tata Kota Toboali saat ini dinilai sudah cukup bagus. Terutama dari Simpang Lima Habang sampai ke Desa Bikang. Begitu juga untuk peningkatan infrastruktur jalan, saat ini hampir semua kondisi jalan sudah diperbaiki.
Khususnya jalan antara Desa Jeriji dan Desa Bikang yang sudah sejak puluhan tahun dalam kondisi bergelombang. Namun saat ini sudah mulai dibenahi dan diperbaiki. Karena jalan itu merupakan akses satu-satunya untuk menuju ke Kota Toboali.
“Masyarakat ingin para pejabat benar-benar bekerja untuk membangun kota Toboali. Sehingga wajah kota jadi bagus dan banyak wisatawan yang datang ke Kota Toboali,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung mengajak masyarakat untuk mendukung peringatan hari jadi Kota Toboali setiap tahunnya. Hal ini setelah ditetapkannya hari jadi Kota Toboali setiap tanggal 25 Oktober 1708.
Ketua DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Erwin Asmadi mengungkapkan, pihaknya siap untuk mengadakan kegiatan seremonial pelaksanaan hari jadi Kota Toboali setiap tahunnya. Dengan harapan mampu memberikan efek kepada pelaku usaha yang ada di daerah. Khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) maupun pelaku Industri Kecil Menengah (IKM).
“Dengan adanya perayaan HUT Kota Toboali mudah-mudahan juga ada efeknya kepada para pelaku UMKM. Kita siap mengerjakan kegiatan yang lebih besar untuk perayaan acara selanjutnya,” kata dia di Toboali, Rabu (25/10/2023).
Erwin memaparkan, perayaan hari jadi Kota Toboali baru diperingati perdana pada tahun 2023 ini dengan usia ke-315 tahun.
Penetapan hari jadi juga membutuhkan waktu yang lama, dengan kegigihan dalam menggali sumber informasi. Utamanya daripada sejarawan yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Bahkan saat ini peringatan Hari Jadi Kota Toboali juga telah dibuat Peraturan Daerah (Perda) dan telah disahkan akhir bulan September 2023 lalu. Sehingga ke depannya peringatan hari jadi kota Toboali dapat dilakukan setiap tahunnya. Karena telah memiliki dasar penetapan hari jadi yang jelas. Pembahasan penetapan hari jadi juga sudah dibahas sejak 2018 silam.
“Dari pembentukan Raperda menjadi Perda juga membutuhkan waktu yang cukup panjang. Alhamdulillah perda sudah dibentuk dan disahkan,” jelas Erwin.
Lebih jauh ungkapnya, d tinjauan sejarah dengan dasar kajian yang jelas dan literatur berdirinya Toboali diprediksi pada tanggal 25 Oktober 1708 Masehi. Yakni pada masa Susuhunan Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago. Pada masa pemerintahannya penambangan Timah secara besar-besaran dengan teknologi Toboali mulai dilaksanakan.
Latar belakang dipilihnya tanggal tersebut di atas, berdasarkan pada pernyataan Susuhunan Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago.
Untuk melanjutkan kebijakan politik dan ekonomi kesultanan Palembang Darussalam yang telah dicetuskan oleh ayahnya Susuhunan Sultan Abdurrahman.
Yaitu membangun benteng-benteng atau kubu, parit pertahanan yang berfungsi untuk pertanian, perkebunan dan pertambangan.
“Penetapan Kota Toboali juga tak terlepas dari sejarah dahulunya. Yakni berdasarkan teknologi pertambangan timah menggunakan teknik Toboalih,” urainya.
Oleh karena itu kata Erwin, dengan penetapan hari jadi kota Toboali ini Tentunya bisa dijadikan momentum strategis. Khususnya untuk melakukan kilas balik pembangunan yang telah dilakukan di ibukota Kabupaten Bangka Selatan. Sebabnya, legislatif akan mendukung peningkatan pembangunan kepada masyarakat di masa yang akan datang.
“Jadi bukan sekadar bergembira atau seremonial belaka tetapi lebih dijadikan momentum strategis melakukan kilas balik kegiatan pembangunan yang telah dilakukan. Melihat hal itu kita berusaha meningkatkan pembangunan kepada masyarakat yang akan datang,” pungkas Erwin.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Usia Kota Toboali Sudah Tiga Abad, Masyarakat Mengharapkan Banyak Perubahan, https://bangka.tribunnews.com/2023/10/25/usia-kota-toboali-sudah-tiga-abad-masyarakat-mengharapkan-banyak-perubahan?page=all.