SonoraBangka.id - Saat ini kasus penyakit cacar monyet (monkeypox) mengintai, setelah badai pandemi penyakit covid-19 yang berangsur-angsur berlalu.
Penyakit cacar monyet dilaporkan telah meluas ke 12 negara non endemis yang berada di 3 regional WHO, yaitu regional Eropa, Amerika, dan Western Pacific.
Di Indonesia sudah ada beberapa orang yang menderita penyakit ini.
Penyakit itu sendiri saat ini sudah ditemukan di Jakarta dan bersifat menular.
Terkait penularan cacar monyet ini Dinas Kesehatan Belitung Timur mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penularan penyakit cacar monyet alias monkey pox.
Kabid P2P Dinkes Belitung Timur, Supardi menyebutkan di Belitung Timur sendiri saat ini belum ditemukan penyakit tersebut.
Namun, masyarakat harus tetap waspada terutama bagi masyarakat yang sering ke Jakarta.
"Untuk pencegahan kami masih berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi dan juga Dirjen Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes. Beberapa hari ini kami juga mengikuti zoom terkait kebijakan program dan upaya yang bisa dilaksanakan oleh daerah," kata Supardi kepada posbelitung.co, Senin (30/10/2023).
Pihaknya sudah membekali pihak puskesmas supaya lebih meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pemantauan melalui pengelola program surveilans untuk segera melaporkan jika ada kasus terduga monkey pox ini.
"Kemudian masyarakat yang habis melakukan perjalanan ke daerah yang telah ada kasus juga untuk dapat secara kooperatif melapor ke puskesmas atau faskes terdekat jika mengalami keluhan mirip gejala kasus cacar monyet," kata Supardi.
Apa itu Cacar Monyet
Dikutip Kompas.com, cacar monyet merupakan penyakit zoonosis virus yang terjadi terutama di daerah hutan hujan tropis Afrika Tengah dan Barat, terkadang diekspor ke daerah lain.
Penyakit langka ini disebabkan oleh virus monkeypox, anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat menetapkan wabah cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global pada Juli 2022.
Berbeda dari Covid-19, cacar monyet tidak mudah menyebar di antara manusia.
Kontak dengan virus dari hewan, manusia atau benda yang terkontaminasi adalah jalur utama, dikutip dari Washington Post.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat menetapkan wabah cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global pada Juli 2022.
Berbeda dari Covid-19, cacar monyet tidak mudah menyebar di antara manusia.
Kontak dengan virus dari hewan, manusia atau benda yang terkontaminasi adalah jalur utama, dikutip dari Washington st.
Gejala Cacar Monyet
Dilansir dari website Kementerian Kesehatan, pada manusia gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan.
Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.
Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.
Beberapa gejalanya yaitu sakit kepala, demam akut >38,5⁰C, Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri otot/Myalgia, sakit punggung, asthenia (kelemahan tubuh), dan lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh).
Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu.
Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut.
Enam Langkah Pengobatan
Jika Anda mendapati gejala cacar monyet di atas, segera periksakan ke dokter agar bisa dilakukan tes kesehatan.
Terutama jika Anda baru kontak dengan penderita cacar monyet atau mengunjungi daerah dengan wabah cacar monyet.
Hingga kini belum ada obat cacar monyet secara khusus.
Gejala cacar monyet biasanya sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam waktu dua sampai empat minggu.
Namun, terkadang penderita yang masih bayi, anak-anak, memiliki daya tahan tubuh lemah, penderita penyakit kronis, atau orang yang belum pernah divaksin cacar berisiko mengalami komplikasi parah saat terkena penyakit ini.
Untuk itu, penderita perlu diobati untuk meringankan gejala penyakit.
Dilansir dari Cleveland Clinic, cara mengobati cacar monyet di antaranya:
Terutama jika penderita mengalami gejala sesak napas, nyeri dada parah, leher kaku, kebingungan, tidak bisa bicara dan bergerak, hilang kesadaran, atau kejang.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Pasca Covid-19, Waspada Cacar Monyet Mengintai, Kenali Gejala dan Cara Pengobatannya, https://bangka.tribunnews.com/2023/10/31/pasca-covid-19-waspada-cacar-monyet-mengintai-kenali-gejala-dan-cara-pengobatannya?page=all.