Jika anak tersebut merasa malu meminta maaf secara langsung, bisa melakukannya lewat telepon, chatting, surat, atau media komunikasi lainnya.
4. Mulailah mengintrospeksi diri
Ada banyak faktor penyebab munculnya perundungan dan kekerasan.
Kadangkala, anak-anak menjadi pelaku perundungan karena kurang mendapat kasih sayang dan perlindungan yang cukup dari orangtuanya.
Oleh karena itu, orangtua perlu mencari tahu dan menggali penyebab perundungan atau kekerasan tersebut.
Sedapat mungkin orangtua harus menjadi panutan bagi anak-anak, karena anak-anak mempelajari segala sesuatunya dengan meniru dan menyerap semua yang disaksikannya.
Oleh karena itu, orangtua perlu memberi contoh kepada anak-anak mengenai perilaku santun terhadap sesama manusia.
Dengan demikian, dapat mengurangi atau menghilangkan perilaku perundungan guna meminimalisir terjadinya kekerasan.
5. Berubah dan berkomitmen untuk mengubah diri lebih baik
Apabila orangtua menemukan anaknya sebagai pelaku perundungan, maka anak-anak perlu dinasihati untuk mengubah cara pandang mengenai relasi dan perilaku dengan orang lain.
Mereka juga perlu diajak untuk menumbuhkan niat dan keinginan untuk berubah.
Perubahan sikap menjadi anak yang lebih baik ditunjukkan dengan upaya-upaya untuk bertobat dan memiliki komitmen untuk bersikap lebih positif.
Hal ini memang tidak mudah dan tidak dapat terjadi secara instan.
Oleh karena itu, orangtua dapat melakukan pendampingan yang intensif terhadap anak-anak mereka, sehingga perlahan-lahan mereka berani mencoba untuk mengubah diri.
Jadi, anak-anak dapat mengubah pola pikir dengan lebih baik lagi, sehingga dapat bergaul dengan teman tanpa mengulangi tindakan perundungan dan kekerasan.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053940137/bisa-jadi-gara-gara-ayah-ibu-anak-jadi-pelaku-bully-ini-5-hal-penting-yang-perlu-dilakukan-orang-tua?page=all