Menurutnya, besar kemungkinan penyerapan tersebut rendah karena sistim penunjang layanan belum sepenuhnya optimal. Hal ini menyangkut website, software, serta pendataan otomatis.
“Saya sering menerima laporan ada orang yang mau klaim subsidi, tapi enggak bisa. Jadi data KTP-nya ditolak, padahal belum dipakai,” ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (10/11/2023).
Menurutnya, target penyerapan 200.000 kendaraan listrik hingga akhir tahun dianggap masih cukup realistis, menimbang banyak produsen yang sudah siap.
“Produknya sih ada, motor listrik sekarang kan selalu banyak, bisa dipilih modelnya ada banyak. Cuma kalau enggak bisa diklaim subsidi, konsumen kan juga bingung,” kata dia.
Tenggono menganjurkan agar ada pembenahan software dan sistem penunjang di balik layar dengan tujuan supaya program subsidi motor listrik bisa berjalan dengan lancar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Salah Satu Sebab Penyerapan Motor Listrik Subsidi Masih Lambat", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/11/150200515/salah-satu-sebab-penyerapan-motor-listrik-subsidi-masih-lambat?page=all#page2.