SonoraBangka.id - Diketahui, F siswa sekolah dasar negeri (SDN) di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi kakinya harus diamputasi usai disleding temannya.
Bocah berusia 12 tahun ini ternyata juga kerap menerima olok-olok di sekolah.
Hal itu disampaikan oleh ibunda F, Diana (40).
Ia mengatakan, aksi olok-olok itu telah terjadi sebelum anaknya "disleding".
"Sebelum itu (disleding) sering diolok-olok 'Anak Mama', 'Sok kegantengan', kayak gitu," imbuh Diana saat dihubungi, Selasa (31/10).
Diana menilai, kata-kata tersebut menjatuhkan mental anaknya.
Padahal, F selalu maju ke depan kelas saat pembelajaran.
"Anak saya sering maju kalau di kelas. Jadi ya itu menjatuhkan mental," ujarnya.
Akademisi Universitas Brawijaya (UB), Ari Pratiwi mengatakan salah satu faktor anak bisa menjadi pelaku bullying adalah akses informasi ke medsos yang kurang pengawasan.
"Masalah perilaku pada anak juga seringkali disebabkan dari rumah. Sekarang banyak juga keluarga yang disfungsional, misal kekerasan dalam keluarga, tidak berfungsi sebagaimana keluarga. Jadi semoga ke depan hal ini juga menjadi concern pemerintah, sekolah, dan orangtua itu sendiri," kata dia.
Ari mengatakan ciri anak yang menjadi pelaku bullying seringkali bertindak agresif, perilaku dan kenakalannya menyimpang.
Sementara dari buku saku Stop Perundungan/Bullying, yuk! oleh Kemendikbud Ristek, ciri-ciri anak yang menjadi pelaku bullying, adalah sebagai berikut ini:
Ciri-ciri pelaku bullying
1. Perundungan/Bullying cenderung memiliki sikap hiperaktif, impulsif, aktif dalam gerak, dan merengek, menangis berlebihan, menuntut perhatian, tidak patuh, menantang, merusak, ingin menguasai orang lain.
2. Memiliki temperamen yang sulit dan masalah pada atensi/konsentrasi, dan hanya peduli terhadap keinginan sendiri.
3. Sulit melihat sudut pandang orang lain dan kurang empati.
4. Adanya perasaan iri, benci, marah, dan biasanya menutupi rasa malu dan gelisah
5. Memiliki pemikiran bahwa “permusuhan” adalah sesuatu yang positif.
6. Cenderung memiliki fisik yang lebih kuat, lebih dominan dari pada teman sebayanya.
Dampak bullying bagi pelaku Pelaku perundungan/bullying akan belajar bahwa tidak ada risiko apapun bagi mereka bila mereka melakukan kekerasan, agresi maupun mengancam anak lain.
Nah, Ketika dewasa pelaku memiliki potensi lebih besar untuk menjadi pelaku kriminal dan akan bermasalah dalam fungsi sosialnya.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053945165/para-orang-tua-harus-tahu-kurang-empati-ternyata-masuk-pahami-sikap-anak-yang-jadi-ciri-ciri-pelaku-bullying-ini?page=all