“Saya berbicara dengan Davide Brivio (mantan Manager Suzuki Ecstar). Dia berbicara tentang bursa transfer pebalap, dan MotoGP memiliki jendela transfer yang terlambat tak seperti di sepak bola," katanya.
“Anda memiliki jendela transfer yang terlambat di mana pasar dibuka," ujar Guintoli.
“Saya pikir itu adalah ide yang sangat menarik. Terkadang kontrak ditandatangani setahun sebelumnya. Ini bisa menjadi sesuatu yang perlu dipikirkan di masa depan,” ujarnya.
Tapi, hal tersebut sulit dilakukan di MotoGP. Sebab MotoGP memiliki jumlah motor yang terbatas, dan Di Giannantonio adalah korban dari keinginan Marquez untuk keluar dari Honda dan beralih ke Ducati pada 2024.
Di MotoGP pebalap biasanya menandatangani kontrak maksimal dua tahun, dalam kasus Di Giannantonio dia sudah berada di ujung kontrak sehingga mudah untuk "dibuang" oleh Gresini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MotoGP Diusulkan Pakai Pola Transfer dan Degradasi ala Sepak Bola", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/23/124200715/motogp-diusulkan-pakai-pola-transfer-dan-degradasi-ala-sepak-bola?page=all#page2.