"Sebenarnya sudah cukup lama kita melakukan imbauan kepada para lembaga pengguna, mengingat e-KTP itu adalah elektronik KTP yang sudah ada chip-nya, harusnya setiap lembaga pengguna memiliki card reader untuk bisa membaca e-KTP. (Sehingga) tidak perlu lagi ada fotokopi e-KTP," jelas dia.
Para lembaga pengguna bisa bekerja sama dengan Ditjen Dukcapil untuk mendapatkan card reader.
Sejauh ini, Teguh mengatakan, sudah cukup banyak lembaga yang bekerja sama dengan Dukcapil untuk memperoleh card reader.
IKD belum gantikan fotokopi e-KTP
Terkait kabar bahwa IKD akan menggantikan fotokopi e-KTP dalam pengurusan berkas-berkas negara, Teguh dengan tegas tidak membenarkan informasi tersebut.
"Untuk saat ini (IKD) belum seketika menggantikan peran e-KTP," kata dia.
Menurut Teguh, pihaknya masih melakukan "jemput bola" agar seluruh masyarakat di Indonesia dapat melakukan aktivasi IKD.
Untuk saat ini, penerapan IKD tidak serta merta membuat e-KTP tidak berlaku karena beberapa alasan, seperti penduduk yang tidak semuanya memiliki smartphone, tidak terbiasa menggunakan smartphone, kondisi jaringan internet yang belum merata di seluruh Indonesia, serta kondisi geografis, adat, dan budaya masyarakat Indonesia yang sangat beragam.
Tapi, besar harapan Teguh agar ke depannya IKD dapat menggantikan peran e-KTP.
"Tentunya kita berharap betul dengan adanya IKD, nanti akan ada sekian banyak KTP-el yang tergantikan sehingga kebutuhan blanko KTP-el akan semakin berkurang di sisi lain," jelasnya.
Cara aktivasi e-KTP ke IKD
Masyarakat yang ingin melakukan aktivasi IKD harus menyiapkan beberapa syarat berikut ini:
Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat email yang aktif, dan nomor ponsel
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fotokopi KTP Disebut Tidak Berlaku Lagi per 1 Januari 2024, Benarkah Diganti IKD?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/20/170000465/fotokopi-ktp-disebut-tidak-berlaku-lagi-per-1-januari-2024-benarkah-diganti?page=all#page2.