Selain itu, dilansir dari LiveStrong, keasaman buah jeruk juga dapat mengikis lapisan pelindung pada gigi yang disebut sebagai email.
Untuk meminimalkan risiko email gigi terkena asam, makanlah buah jeruk cuma di saat waktu makan.
Mulut akan menghasilkan lebih banyak air liur saat seseorang sedang makan, yang kemudian membantu menetralkan dan menghilangkan asam tersebut.
Diketahui, jeruk dan buah citrus lainnya memiliki pH rendah karena kandungan asam sitratnya.
Efek samping jeruk saat dikonsumsi berlebihan
Mengonsumsi jeruk terlalu banyak dapat memicu efek samping pada saluran kesehatan yang mengganggu seseorang.
"Dapat menimbulkan gejala pencernaan jika Anda sensitif terhadap kandungan serat yang tinggi, jadi sebaiknya tidak lebih dari satu kali sehari," ujar ahli gizi di Inggris, Clare Thornton-Wood dikutip dari LiveScience.
Mengonsumsi terlalu banyak vitamin C (lebih dari 2.000 miligram sehari) dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti:
Seseorang yang tengah mengonsumsi beta-blocker yang merupakan sejenis obat untuk mengobati tekanan darah tinggi, juga harus berhati-hati untuk tidak mengonsumsi buah jeruk terlalu banyak.
Hal tersebut dikarenakan jeruk mengandung kalium yang tinggi. Padahal obat beta-blocker tersebut juga akan memicu peningkatan kadar kalium dalam tubuh.
Sehingga, kombinasi makanan kaya kalium dan beta-blocker dapat menyebabkan kelebihan kalium dalam tubuh.
Bagi seseorang dengan ginjal yang tidak berfungsi dengan optimal, kondisi ini cukup mengkhawatirkan, karena kalium tidak akan dikeluarkan secara efektif dari tubuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari Makan Jeruk di Malam Hari, Ini Bahayanya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/23/193000165/hindari-makan-jeruk-di-malam-hari-ini-bahayanya?page=all#page2.