Cara lain untuk menghindari potensi kanker akibat makan daging bakar adalah mengolahnya lebih dulu sebelum dibakar.
Gunakan bumbu marinasi yang mengandung antioksidan seperti cuka, jus jeruk, herbal, rempah-rempah, dan minyak zaitun yang membantu menghambat pembentukan karsinogen pada daging.
Selain itu, sebaiknya rebus, kukus, atau masak daging dalam microwave sebelum dibakar. Cara ini akan mengurangi pembentukan senyawa karsinogenik pada daging.
5. Sambil makan sayur
Makan daging bakar bersamaan dengan sayur juga dapat mengurangi pembentukan senyawa karsinogenik pada daging bakar.
Penelitian menunjukkan bahwa membakar sayuran, buah-buahan, dan produk kedelai menghasilkan senyawa karsinogenik lebih kecil.
Sayuran seperti brokoli dan kubis dapat membantu mendetoksifikasi hati dari senyawa tadi.
Alternatif makanan bakaran lainnya termasuk jamur, burger vegetarian, buah seperti nanas, serta kebab yang dagingnya sedikit.
6. Masak daging dengan api kecil
Membakar daging dengan api kecil dapat mengurangi senyawa yang berpotensi menyebabkan kanker dan mengurangi bagian daging yang gosong atau hangus.
Cara ini juga mengurangi air dan lemak dari daging menetes ke kobaran api yang semakin memicu pertumbuhan senyawa karsinogenik.
Adapun suhu ideal untuk membakar yakni daging ayam dengan suhu 73,8 sampai 85 derajat Celsius, daging kambing atau domba di suhu 71 sampai 76,6 derajat Celsius, dan daging sapi 62,7 hingga 71,1 derajat Celsius.
Jangan lupa sering membalik daging untuk mengurangi kemungkinan terbentuknya senyawa karsinogenik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Cara Turunkan Risiko Kanker akibat Konsumsi Makanan yang Dibakar", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/25/120000965/6-cara-turunkan-risiko-kanker-akibat-konsumsi-makanan-yang-dibakar?page=all#page2.