Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, kemampuan oli dalam melindungi dapur pacu bisa melemah, maka dari itu disarankan untuk tidak telat menggantinya.
“Ketika kualitas dan kemampuan olinya sudah tidak bagus lagi, mekanisme pada mesin juga mengalami penurunan performa, bahkan bisa saja menimbulkan kerusakan kalau sudah telat ganti oli terlalu lama,” ucap Ibrohim dikutip dari Kompas.com, belum lama ini.
Ibrohim mengatakan, kualitas oli menurun akibat adanya kotoran yang terkumpul akibat sisa gaya gesek antar komponen di dalam dapur pacu. Kotoran akan menjadi partikel yang mempercepat keausan metal dan sejenisnya.
“Bila sudah parah telatnya, oli bisa berlumpur atau habis karena menguap. Sedangkan untuk komponen yang paling rawan kena adalah celah oli di metal, bisa mampat sehingga menyebabkan metal rusak,” ucap Ibrohim.
Jika metal sudah ada yang rusak, mesin pasti bunyi kasar. Sedangkan untuk memperbaikinya membutuhkan biaya tidak sedikit, karena mesin perlu overhaul; yaitu membongkar mesin per komponen untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan spesifikasinya.
Setiap komponen yang sudah tidak sesuai maka perlu diganti. Maka dari itu biaya overhaul biasanya relatif tinggi karena ada penggantian beberapa komponen.
Padahal, hal itu bisa dihindari dengan melakukan penggantian oli mesin tepat waktu dengan oli yang sesuai spesifikasinya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Sering Telat Ganti Oli, Bisa Berujung Turun Mesin", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/21/152100715/bahaya-sering-telat-ganti-oli-bisa-berujung-turun-mesin.