SonoraBangka.ID - Sejak awal 2024, kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan muncul dari berbagai perusahaan global mulai dari YouTube, Warner Music, Alphabet, hingga TikTok.
Teranyar, kabar PHK tersebut berasal dari perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Nike, kepada 2 persen dari total karyawan atau lebih dari 1.500 orang.
Dikutip dari CNBC, langkah PHK karyawan tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi yang dilakukan Nike.
Pasalnya, perusahaan sepatu, pakaian, dan alat olahraga itu ingin memfokuskan penggunaan modal untuk berinvestasi di bidang bisnis yang sedang tumbuh.
"Inilah cara kami menghidupkan kembali pertumbuhan kami," kata CEO Nike John Donahoe dikutip dari CNBC, Sabtu (17/2/2024).
"Ini adalah kenyataan yang menyakitkan dan tidak bisa saya anggap enteng," tulisnya dalam sebuah memo.
Nike mengatakan PHK akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dimulai pada pekan ini dan tahap kedua akan dilakukan pada akhir Kuartal IV 2024.
Sementara PHK karyawan Nike di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika akan dilakukan dengan jangka waktu yang berbeda berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan setempat.
Kendati demikian, masih belum diketahui departemen mana yang akan mengalami PHK. Yang jelas, PHK Nike tidak akan berdampak pada karyawan ritel di toko atau pekerja gudang perusahaan.
Adapun langkah PHK ini dilakukan karena perusahaan tengah bersiap menghadapi penurunan permintaan terhadap barang-barang kebutuhan seperti pakaian dan sepatu, yang merupakan andalan Nike. Sebab, saat ini konsumen menjadi lebih berhati-hati dalam berbelanja.