SonoraBangka.ID - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan transaksi Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) pada 2024 mencapai Rp 140 triliun. Sepanjang 2023, transaksi SPPA senilai Rp 139 triliun, dengan 33 pengguna jasa.
“Kami harapkan untuk tahun 2024, kita bisa mencapai nilai transaksi sebesar Rp 140 triliun sampai dengan akhir tahun,” kata Kepala Divisi Inkubasi Bisnis BEI Firza Rizqi Putra di Gedung BEI, Senin (19/2/2024).
Firza mengatakan, pihaknya cukup optimistis dengan antusiasme pelaku pasar untuk memanfaatkan SPPA sebagai preferred trading platform untuk perdagangan fixed income.
Untuk strategi peningkatan transaksi di SPPA Firza mengatakan, bursa akan melakukan sosialisasi, dan juga diskusi-diskusi, dengan para pengguna dan calon pengguna.
“Untuk mengajak lebih banyak lagi pengguna untuk bisa berpartisipasi di SPPA, kita akan berdiskusi dengan para pengambil kebijakan tentunya,” ucapnya.
Dia mengungkapkan pihaknya terus mendorong bagaimana SPPA bisa memiliki peran yang lebih strategis untuk memberikan kenyamanan dan juga kesetaraan dalam hal transaksi dan juga pelaporannya.
“Ke depan kita harapkan peran SPPA akan lebih vital di situ. Mungkin itu untuk strateginya,” katanya.
SPPA adalah sebuah platform perdagangan untuk pasar sekunder Efek Bersifat Utang dan Sukuk di Indonesia.
SPPA ini merupakan layanan yang diberikan BEI sebagai Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA) berdasarkan amanah POJK No.8/POJK.04/2019 tentang Penyelenggara Pasar Alternatif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BEI Targetkan Transaksi SPPA Rp 140 Triliun", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2024/02/19/153900826/bei-targetkan-transaksi-sppa-rp-140-triliun.