Ilustrasi cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.(Shutterstock/Ground Picture)
Ilustrasi cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.(Shutterstock/Ground Picture) ( KOMPAS.COM)

Hukum Sikat Gigi Pakai Odol, Apakah Bisa Untuk Membatalkan Puasa?

14 Maret 2024 19:25 WIB

SONORABANGKA.ID - Merupakan Menyikat gigi adalah salah satu cara untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi dari sisa-sisa makanan.

Tapi, selama Ramadhan, menggosok gigi dikhawatirkan bisa membatalkan puasa karena memasukkan sikat gigi dan odol atau pasta gigi ke dalam mulut.

Belum lagi, kegiatan tersebut membutuhkan kumur dengan air untuk membersihkan sisa busa yang dihasilkan pasta gigi.

Hal itu pun tak jarang membuat Muslim ragu untuk membersihkan mulut dan giginya saat siang hari.

Lantas, bagaimana hukum sikat gigi di siang hari saat puasa?

Hukum sikat gigi saat puasa

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Miftahul Huda mengatakan, menyikat gigi tanpa odol saat berpuasa hukumnya mubah atau diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa.

"Gosok gigi kalau tidak pakai pasta gigi hukumnya boleh sampai dzuhur," ujar Miftahul dalam wawancara bersama Kompas.com, Rabu (13/3/2024).

Ketentuan tersebut hanya berlaku sejak azan subuh hingga waktu dzuhur tiba. Setelah dzuhur, menurut Miftahul, hukumnya berganti menjadi makruh atau lebih baik ditinggalkan.

"Setelah Matahari tergelincir itu hukumnya makruh, termasuk gosok gigi itu siwak ya, makruh mulai dari dzuhur sampai maghrib, itu kalau tidak pakai pasta gigi," kata dia.

Sementara itu, kalau menggunakan pasta gigi, bergantung pada keyakinan atau keraguan masing-masing individu.

Miftahul menjelaskan, menggunakan pasta gigi sering dikhawatirkan akan ada materi yang masuk dalam tubuh.

"Kan ragu-ragu, jangan-jangan ada materi yang masuk dalam tubuh, baik itu dari pasta gigi atau potongan dari bulu gosok gigi. Kalau dia khawatir, maka dia tidak boleh melakukannya," paparnya.

Sebaliknya, jika seseorang yakin tidak akan ada material yang masuk dan tertelan, maka tidak masalah untuk menggosok gigi menggunakan odol saat siang hari.

"Tapi sebaiknya gosok gigi itu dilakukan sebelum subuh menggunakan pasta gigi," imbaunya.

Hukum berkumur saat berpuasa

Bukan hanya saat sikat gigi, umat Islam yang berpuasa juga masih bisa berkumur saat berwudu. Bahkan, menurut Miftahul, gerakan berkumur merupakan sunah dalam wudu.

"Sebenarnya kumur, (dalam bahasa Arab) madhmadhah, itu boleh, sunah wudu. Tetapi kalau terlalu atau mubalaghoh itu makruh," terangnya.

Maksud dari mubalaghoh atau berlebihan ini adalah menahan air kumur terlalu lama, kemudian menggerak-gerakkannya dalam mulut.

"Itu jika ada yang masuk dalam tubuh maka membatalkan puasa," ujar Miftahul.

Senada, sebelumnya Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Muhammad Cholil Nafis mengatakan, jika air yang digunakan untuk berkumur setelah menggosok gigi ikut tertelan, maka membatalkan puasa.

"Kalau airnya tertelan, ya membatalkan puasanya. Karena tidak boleh masuk ke dalam," kata dia, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

"Oleh karena itu, pada saat kita puasa, berkumur-kumur tidak boleh terlalu dalam, agar tidak menelan air," imbuh Cholil.

Tips menjaga kebersihan gigi saat puasa

Banyak yang menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak menggosok gigi karena takut batal.

Namun, jika sering tidak gosok gigi, bakteri dan kotoran sisa makanan sahur dan berbuka bisa memecah enamel gigi, hingga menyebabkan rongga kecil tak terlihat.

Lama-kelamaan, sisa makanan tersebut akan berubah menjadi plak yang mengeras menjadi karang gigi, sehingga lebih sulit dan susah untuk membersihkannya.

Berikut tips untuk menjaga kesehatan gigi selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan:

1. Raih semua bagian gigi dengan sikat

Pastikan menggosok semua bagian gigi. Menggosok gigi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu menyikat permukaan bagian dalam, permukaan luar, dan permukaan gigi yang mengunyah.

2. Jangan langsung berkumur

Setelah menggosok gigi, jangan langsung berkumur. Berkumur pada dasarnya akan membersihkan dan mengurangi efek zat fluorida pada sisa pasta gigi, sehingga hasil penggunaan pasta gigi menjadi tidak maksimal.

Sebaiknya tunggu hingga 5-10 menit, baru kemudian berkumur.

3. Gunakan benang gigi (dental floss)

Sambil menunggu fluorida pasta gigi bekerja maksimal, cobalah membersihkan gigi menggunakan benang khusus yang mampu menjangkau sisa makanan di sela-sela gigi.

Dental floss atau benang gigi bukan hanya berguna membersihkan makanan yang menyelip di antara sela gigi, tetapi juga mengurangi risiko gigi infeksi, bau mulut, dan menghilangkan plak yang terbentuk di sepanjang garis gusi.

Simak cara pemakaiannya:

  • Ambil 20-30 cm benang gigi, pegang ke dua ujungnya hingga ada sisa benang yang berguna untuk membersihkan
  • Taruh dan letakkan benang di antara sela gigi serta daerah antara gigi dan gusi
  • Angkat dengan gerakkan naik turun di antara masing-masing gigi, untuk mengeluarkan sisa makanan dan plak.

4. Gunakan obat kumur

Setelah menggosok gigi selesai, bisa dilanjutkan dengan berkumur menggunakan obat kumur untuk membantu mencegah kerusakan gigi.

Pilihlah cairan obat kumur yang tidak mengandung alkohol. Obat kumur bisa digunakan di waktu sahur, guna mendapatkan aroma dan wangi yang segar pada mulut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hukum Sikat Gigi Pakai Odol, Apakah Bisa Membatalkan Puasa?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/14/063000065/hukum-sikat-gigi-pakai-odol-apakah-bisa-membatalkan-puasa-?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm