Contohnya, obat antibiotik golongan siprofloksasin dapat berinteraksi dengan suplemen kalsium.
Kombinasi tersebut akan menghasilkan senyawa kelat yang tidak larut, kemudian menurunkan efektivitas antibiotiknya.
Efek serupa kalau bisa dijumpai pada kombinasi vitamin C dengan obat maag yang mengandung aluminium hidroksida.
Ia menuturkan, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan aluminium. Biasanya, tidak ada dampak signifikan pada kondisi tubuh normal.
Namun, pada mereka yang memiliki gangguan ginjal, dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan aluminium dan berpotensi memparah kondisi.
Sebaiknya konsultasi dengan dokter
Oleh karena itu, Zullies menyarankan agar lebih dulu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat dan suplemen secara bersamaan, terutama yang menggunakan resep.
"Kalau obat dengan resep iya (perlu konsultasi dengan dokter). Kalau vitamin relatif lebih aman, ikuti saja petunjuk pada kemasannya. Vitamin umumnya bisa dibeli bebas tanpa resep," ucap Zullies.
“Untuk amannya, diberi jeda 2 jam jika perlu,” lanjutnya.
Menurutnya, konsultasi ke dokter juga berguna untuk menentukan dosis obat dan suplemen yang akan dikonsumsi.
Dosis tersebut menentukan tingkat efektivitas, pengaruhnya dalam tubuh, dan jumlah yang dikonsumsi sehari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bolehkah Minum Obat dan Suplemen secara Bersamaan?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/26/070000665/bolehkah-minum-obat-dan-suplemen-secara-bersamaan-.