SONORABANGKA.ID - Adalah Australia tidak memiliki hewan karnivora besar yang menakutkan seperti singa dan serigala.
Minimnya pengalaman evolusi dengan predator mamalia besar membuat hewan-hewan asli benua itu, seperti seperti kanguru dan walabi kurang merasa takut terhadap hewan karnivora lain yang diperkenalkan.
Kendati demikian, ada yang menarik dari hewan-hewan berkantung itu.
Sebuah studi baru menunjukkan kanguru, walabi, dan hewan berkantung Australia lainnya ternyata justru lebih takut pada manusia dibandingkan dengan predator lainnya.
Hasil itu memperkuat temuan dari penelitian yang sama yang dilakukan sebelumnya di Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Asia.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa satwa liar di seluruh dunia lebih takut terhadap predator super yaitu manusia, dibandingkan singa, macan tutul, puma, beruang, serigala atau anjing.
Takut manusia
Mengutip Phys, Kamis (23/5/2024) dalam studi baru ini, peneliti dari Western University dan University of Tasmania melakukan penelitian di hutan eukaliptus di Tasmania.
Tim kemudian menggunakan sistem kamera-pengeras suara otomatis tersembunyi.
Ketika ada hewan yang lewat dalam jarak dekat (sekitar 10 meter) kamera akan merekam respon hewan terhadap suara yang dikeluarkan dari pengeras suara.
Suara itu termasuk suara manusia yang berbicara dengan tenang, gonggongan anjing, geraman setan Tasmania, serigala melolong dan juga suara kontrol yang tidak mengancam seperti domba yang mengembik.
Dalam studinya itu, tim peneliti menunjukkan bahwa kanguru, walabi, dan hewan berkantung lainnya 2,4 kali lebih mungkin melarikan diri dan waspaada saat mendengar suara manusia dibandingkan saat mendengar suara anjing, setan Tasmania, atau serigala.
"Ini memperluas bukti yang berkembang bahwa satwa liar di seluruh dunia memandang manusia sebagai predator paling menakutkan di Bumi," kata Liana Zanette, ahli ekologi satwa liar dari Western University.
Survei global sendiri telah menunjukkan manusia membunuh mangsa dengan tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan predator lainnya--menjadikan manusia sebagai predator super.
Ketakutan yang sangat besar terhadap manusia yang ditunjukkan satwa liar diperkirakan akan menimbulkan konsekuensi ekologis yang dramatis.
Penelitian telah menetapkan bahwa ketakutan itu sendiri dapat mengurangi jumlah satwa liar dan ketakutan terhadap manusia dapat menyebabkan dampak yang meluas pada banyak spesies di seluruh lanskap.
"Manusia adalah pembunuh tidak kasat mata karena tidak menganggap diri kita sebagai predator utama, apalagi yang paling berbahaya. Namun satwa liar jelas mempunyai pemikiran yang berbeda dan mengenali kita apa adanya," tambah Zanette.
Temuan ini dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Buktikan Manusia adalah Predator Paling Menakutkan di Bumi", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2024/05/28/140000523/studi-buktikan-manusia-adalah-predator-paling-menakutkan-di-bumi.