SONORABANGKA.ID - Adalah Unggahan video yang menyebutkan mengonsumsi kol atau kubis yang digoreng dapat menyebabkan kanker, ramai di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @coach_fridajeb pada (31/5/2024). Dalam video tersebut, tampak kol goreng disajikan dalam kondisi kering dengan warna kecokelatan.
"Belajarlah ilmu pemakanan sehingga anda tahu kobis yang di goreng hangus itu akan jadi karsinogenik (antara penyebab kanser)," tulis unggahan tersebut.
Hingga Kamis (13/6/2024) malam, unggahan tersebut sudah ditonton lebih dari 19 juta warganet Instagram dan disukai sebanyak 98.008 kali, serta mendapatkan beragam komentar dari warganet.
Mereka mempertanyakan, apakah benar kol goreng memicu kanker atau cuma kol yang digoreng hangus yang memicu kanker.
Lantas, apa yang dikatakan ahli gizi terkait kol goreng?
Penjelasan ahli gizi
Ahli Gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo mengatakan, kol atau kubis merupakan salah satu jenis sayur yang memiliki kandungan vitamin C dan A yang cukup tinggi.
Menurutnya, ada keuntungan ketika kol digoreng dengan minyak, yakni membuat provitamin A bisa dicerna dengan baik.
Sebab, provitamin A membutuhkan pelarut agar bisa dicerna oleh tubuh, dalam hal ini pelarut tersebut adalah minyak.
Provitamin A sendiri mengacu pada sekelompok senyawa, seperti β-karoten dan β-cryptoxanthin, yang dapat diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.
Akan tetapi Toto juga menyebutkan, di sisi lain karena kol mengandung vitamin C maka jika digoreng maka vitamin C itu akan rusak.
"Jadi tinggal pilih, kalau mentah bisa dapat vitamin C, kalau digoreng bisa dapat vitamin A. Tetapi andai kata menggorengnya dengan minyak yang baik bukan minyak bekas, maka menurut saya akan baik (manfaat)," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (13/6/2024).
Risiko menggoreng kol hingga goreng
Di lain sisi, Toto menjelaskan, apabila kol atau kubis digoreng dengan minyak bekas yang berulang kali digunakan, maka kol goreng dapat menyebabkan risiko pada kesehatan.
"Lain lagi kalau kol digoreng dengan minyak bekas secara berulang, hingga menyebabkan kol tampak gosong bisa menimbulkan karsinogenik," jelas Toto.
"Sebab, bahan-bahan yang dimasak sampai gosong itu cenderung menyebabkan karsinogenik, yang cenderung memicu tumbuhnya kanker. Tetapi ini untuk yang digoreng sampai gosong ya, kalau untuk yang tidak sampai gosong tidak masalah," tambah dia.
Oleh karena itu, ia menyampaikan, bila seseorang mengonsumsi kol goreng, baiknya diimbangi dengan makanan yang kaya akan flavonoid.
Flavonoid merupakan senyawa fitokimia yang terdapat di banyak tanaman, buah-buahan, sayuran, dan daun, yang berpotensi diaplikasikan dalam kimia obat.
Flavonoid memiliki sejumlah manfaat obat, termasuk sifat antikanker, antioksidan, anti-inflamasi, dan antivirus.
"Konsumsi makanan yang mengandung flavonoid baik karena memiliki sifat antikanker, anti peradangan, dan menjadi zat pertahan tubuh yang bagus untuk kesehatan," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Makan Kol Goreng Bisa Picu Kanker? Ini Kata Ahli Gizi UGM", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/15/070000165/benarkah-makan-kol-goreng-bisa-picu-kanker-ini-kata-ahli-gizi-ugm.