Gedung Joang 45 salah satu saja gedung penting saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di balik keberadaan Gedung Joang 45, belum banyak yang tahu fakta penting gedung yang sekarang diubah jadi museum ini.
1. Bekas Hotel milik Belanda
Gedung Joang ’45 awalnya Hotel Schomper yang dibangun pada 1920-1938 oleh LC Schomper.
Hotel ini menjadi tempat perisirahatan pejabat Belanda, pengusaha dan pejabat tinggi pribumi.
Kepemilikan hotel berpindah di masa penjajahan Jepang. Keluarga Schomper bahkan masuk kamp tahanan sipil.
Fungsi bangunan diambil alih Departemen Propaganda. Namanya diubah menjadi Gedung Menteng 31.
2. Asrama 31
Gedung Menteng 31 menjadi markas program pendidikan Jepang bagi pemuda dalam program Asia Timur Raya.
Gedung ini kemudian menjadi asrama angkatan baru Indonesia atau Asrama 31.
Mereka yang tinggal di sini dikenal dengan nama Pemuda Menteng 31.
Beberapa di antaranya Sukarni, Chaerul Saleh, AM Hanafi, DN Aidit, dan Adam Malik.
Sementara pengajarnya Soekarno, Moh. Hatta, Moh. Yamin, Sunaryo, dan Achmad Subardjo.
Tanpa Jepang sadari kesempatan ini digunakan untuk berbagi ide soal kemerdekan Indonesia.
Sejumlah materi soal ide-ide kemerdekaan disebarluaskan ke seluruh Indonesia dari Asrama 31.
3. Ide menculik Soekarno
Pemuda-pemuda yang diajarkan Soekarno dan Hatta di Asrama 31 pula yang kemudian menculik kedua tokoh tersebut.
Mereka mendapatkan ide untuk menculik Soekarno dan Hatta dan membawanya Rengasdengklok.
Ini ketidaksabaran Soekarno tidak juga memproklamasikan kemerdekaan.
Para pemuda ingin agar kemerdekaan Indonesia benar-benar lepas dari campur tangan Jepang.
4. Markas Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar
Setelah proklamasi kemerdekaan dan Jepang menyerah, gedung ini beberapa kali berganti fungsi.
Gedung ini pernah menjadi markas Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia Jakarta Raya.
Di tahun 1986 -1972, gedung difungsikan untuk tempat kegiatan Veteran Indonesia.
Tahun 1973-1974 gedung alami perbaikan. Dan pada 19 Agustus 1974 gedung ini resmi menjadi Museum Joang 45.
5. Jejak perjuangan kemerdekaan
Setelah menjadi museum, ada banyak jejak perjuangan kemerdekaan yang ditampilkan di sini.
Ada pula sejumlah lukisan dan diorama yang mengambarkan masa kemerdekan, orasi Presiden Soekarno.
Sampai dengan beragam dokumentasi dan foto yang berhubungan dengan kemerdekaan Indonesia.
Di museum ini disimpan tiga kendaraan kepresidenan milik Presiden dan Wakil Presiden RI pertama.
Mobil ini memiliki nomor REP1, REP2. Dan ada pula mobil dalam peristiwa pemboman di Cikini.
Museum Joang 45 berlokasi di jalan Menteng Raya no 31, Jakarta.
Buka setiap hari, kecuali Senin, jam 09.00-16.00 WIB.
Tiket masuk Rp2.000 bagi pelajar, Rp3.000 bagi mahasiswa, dan Rp5.000 bagi masyarakat umum.
Nah, kamu tertarik untuk berkunjung?
Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/114945433/5-fakta-gedung-joang-45-yang-terus-berganti-nama-dan-fungsi-pernah-menjadi-markas-pemuda-yang-menculik-soekarno-hatta?page=3