SONORABANGKA.ID - Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Kepulauan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Gutunubai bersama staf melaksanakan Audensi ke Bank Indonesia Perwalilan Babel, Rabu (7/8/2024).
Audiensi ini membahas terkait kegiatan tahunan KPID Babel Awards Tahun 2024 untuk mengapresiasi lembaga penyiaran yang telah berkontribusi dalam penyajian informasi yang edukatif dan inspiratif, sesuai denngan nilai-nilai budaya lokal.
Kunjungan tersebut diterima baik oleh Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BI Babel), Rommy Sariu Tamawiwy beserta jajarannya.
"Tujuan silahturahmu kami di sini adalah untuk saling bersinergi dalam mendukung lembaga penyiaran yang saat ini berada dalam kondisi yang kurang baik," ungkap Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran, Gutunubai.
Ia berharap, dengan adanya audensi ini, Bank Indonesia Perwakilan Babel dan KPID Babel dapat saling bersinergi dalam memajukan sektor penyiaran di Bangka Belitung.
"Selama ini, tugas KPID Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya mengawasi, tetapi juga memberikan penghargaan kepada lembaga penyiaran setiap tahunnya melalui kegiatan KPID Babel Awards Tahun 2024," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya berharap Bank Indonesia dapat memberikan dukungan terhadap kegiatan tersebut dan turut mendukung kemajuan lembaga penyiaran di Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy, mengatakan bahwa pihaknya perlu terlebih dahulu memeriksa apakah ada kesamaan antara program BI dan KPID sehingga dapat disinergikan.
"Dalam pembahasan yang disampaikan oleh Bapak Ubay, kemungkinan ada relevansi dengan program digitalisasi BI yang dapat dikolaborasikan," tutur Rommy.
Menambahkan penjelasan dari Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Babel, Arif dari Bidang Pengendalian Inflasi dan Penerapan Digitalisasi menyatakan, dukungan dari berbagai instansi sangat penting.
Ia yakin bahwa semua instansi memerlukan media lokal untuk mempromosikan kegiatan mereka.
Namun, menurutnya di Kepulauan Bangka Belitung, hanya beberapa lembaga penyiaran yang memiliki jumlah pendengar yang signifikan.
"Oleh karena itu, perlu adanya pengoptimalan dan dukungan dari berbagai pihak," sebut Arif.
Sementara itu, Renci dari Bidang Digitalisasi Babel juga menambahkan bahwa untuk proposal yang diajukan, pihaknya mungkin bisa membantu dalam sektor program digitalisasi.
Namun, untuk menambah informasi terkait lembaga penyiaran, kami sangat memerlukan data statistik mengenai lembaga penyiaran dengan jumlah peminat terbanyak.
"Kami juga memerlukan data mengenai lembaga penyiaran, segmen siaran, serta kontak yang bisa dihubungi," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Gutunubai menyatakan kesiapan untuk menyediakan data yang dibutuhkan agar sinergitas dapat berjalan dengan baik.
"Kami juga berharap bahwa melalui sinergitas ini, akan terjadi pemerataan di lembaga penyiaran di Kepulauan Bangka Belitung, sehingga semua lembaga penyiaran dapat berkembang bersama," pungkasnya.